Pilih Ganteng atau Takwa?
Ssstt,
kamu pasti pada tahu kan tongkrongannya Irfan Bachdim, Justin Bieber,
Dude Herlino, Hyun Bin, dan masih banyak deretan nama cowok lainnya.
Kata banyak orang, mereka cakep, ganteng, tampan bin kasep. Kok kata
orang? Karena apa yang menurut kata orang banyak, belum tentu saya
sependapat dengan mereka. Suka-suka donk!
Semua nama tersebut
adalah deretan selebritis yang terkenal di bidangnya masing-masing. Dari
semua nama tersebut, hanya Irfan Bachdim saja yang background-nya
adalah sepak bola. Selebihnya adalah kalangan artis dan bintang
sinetron/film. Tak heran, karena bidang ini (baca: entertainment) memang
mengharuskan wajah cakep sebagai modal utama bila ingin terkenal.
Kalau
yang tak punya wajah cakep, gimana dong? Kalau nekat pingin terkenal di
dunia selebritis, tanpa modal cakep dan body seksi maka kamu harus
punya kebalikannya. Apaan tuh? Sorry, nggak tega bener sebetulnya mau
bilang kalo kebalikan wajah cakep adalah wajah (maaf) ancur. Coba aja
kamu perhatikan beberapa seleb yang settingan wajahnya begitu. Mereka
selalu mentertawakan diri sendiri dengan banyolan yang intinya pengakuan
bahwa wajah mereka sendiri jauh dari harapan (akhirnya bisa nemu
padanan kata yg sopan untuk istilah wajah ancur hehehe).
Tapi
ngemeng-ngemeng (baca: ngomong-ngomong), apakah wajah cakep atau ganteng
itu segitu pentingnya sih buat manusia terutama remaja seusia kamu?
Apakah tak ada faktor lain yang bisa dilihat dari seorang cowok selain
tampilan fisiknya semata?
Ganteng, penting nggak sih?
Bisa
dipastikan hampir 100% dari kamu menjawab PENTING. Biar bagaimanapun,
hal pertama yang bakal diperhatikan orang adalah wajah dan penampilan.
So pasti, kamu bakal bangga kalo berdampingan dengan cowok cakep
dibandingkan dengan cowok jelek. Diajak jalan-jalan oke, dikenalkan ke
teman-teman bangga, diajak kondangan bisa nambah PD. Kayaknya asyik
banget punya pendamping yang ganteng abis. Ayo, jujur deh.Hehehe…
Masalahnya,
definisi ganteng itu yang kayak gimana sih? Apakah yang kayak Irfan
Bachdim, Teuku Wisnu, atau siapa pun itu yang biasa nongol di TV karena
modal tampangnya dianggap oke punya?
Ternyata ganteng menurut
kamu belum tentu sama menurut temanmu. Begitu juga ganteng menurut saya,
belum tentu kamu sependapat juga. Jadi sebetulnya, semua cowok itu
ganteng, sama kayak semua cewek itu cantik. At least, menurut ibu bapak
masing-masing. Coba mana ada ortu yang nyesel punya anak karena wajah
anaknya jelek trus malah muji-muji anak tetangga? Kalo pun ada itu ortu
yang menghina diri sendiri namanya hehehe…
Back to topic, tentang
ganteng tidaknya seorang cowok. Tak ada standar baku rumus kegantengan
seseorang itu. Artinya, cakep itu relatif dan jelek itu mutlak
hehehe…just kidding. Maksudnya, nggak usah jutek kalo pendapat kalian
berbeda satu sama lain untuk menilai kegantengan seorang cowok. Udah
deh, yakin aja bahwa cowok yang paling ganteng saat ini adalah bapak
kamu. Hayoo…berani nggak kamu bilang bapak kamu nggak ganteng? Ibumu aja
sampe kesengsem dan mau nikah kok sama beliau. Iya nggak sih? Sip deh!
Cowok
ganteng berikutnya adalah yang jadi suami kamu kelak. Ya iyalah, nggak
mungkin banget suami kamu cantik kan? Jadi nggak usah kurang kerjaan
sekarang ini dengan membikin tabel kegantengan seseorang. Biarpun
ganteng, toh mereka juga nggak kenal sama kamu. Lebih parah lagi adalah
apabila ganteng cuma wajah tapi kelakuan naudzubillah. Idih…nggak
banget!
Jadi meskipun ganteng itu penting tapi jangan sampai kamu
melupakan faktor lain semisal kualitas otak dan akhlak seseorang.
Menjadi ganteng tak bisa dipilih, tapi mempunyai otak dan akhlak yang
berkualitas itu adalah pilihan yang harus melalui proses tertentu untuk
mencapainya. Dan faktor inilah yang lebih pantas mendapat apresiasi
dibandingkan wajah rupawan yang tak ada upaya apa pun dilakukan untuk
meraihnya.
Ganteng bukan jaminan
Kamu tahu Irfan Bachdim
dong ya. Yup, seantero rakyat Indonesia terpesona wajah gantengnya yang
kebetulan dikombinasikan dengan skill pintar menggiring bola. Tapi
tahukan kamu selera cewek yang menjadi pacar si Irfan ini? Jennifer
Kurniawan, pacar si Irfan Bachdim ini berprofesi sebagai model semi
telanjang yaitu hanya memakai pakaian dalam.
Ganteng ternyata
bukan jaminan untuk melihat kualitas seseorang. Ganteng adalah tampilan
fisik yang seringkali mengecoh banyak orang untuk perbuatan buruk di
baliknya. Ganteng adalah sebuah anugrah fisik yang sudah ‘given’ alias
takdir dari Allah. Seseorang nggak bakal bisa memilih punya wajah cakep
seperti Nabi Yusuf misalnya. Apapun kondisi fisik kita, mancung tidaknya
hidung kita, memble tidaknya bibir kita, lentik tidaknya bulu mata itu
adalah sesuatu yang tidak bisa dipinta. Lagipula tak bakal ada hisab
atas diri manusia hanya karena wajahnya nggak ganteng dan hidungnya
pesek. Sumpah!
Don’t judge a book by its cover, kata orang bule.
Jangan menilai sesuatu hanya dari tampilan luarnya saja, itu terjemahan
bebasnya. Orang bertampang jauh dari ganteng, belum tentu hati dan
akhlaknya tidak seganteng wajahnya. Begitu juga sebaliknya. Betapa
banyak di luar sana, laki-laki yang memanfaatkan kegantengannya untuk
menipu para gadis pemuja fisik semata. Si gadis dirayu dengan pesona
fisik yang dimilikinya kemudian dinodai dan dicampakkan. So,
berhati-hatilah kamu dengan tampilan ganteng namun kelakuan tak
seganteng wajahnya itu.
Sis, yang perlu kamu ingat lagi adalah
bahwa kegantengan seorang cowok ada masanya. Nggak selamanya terus
ganteng dan fisiknya kuat. Ia akan tua, sama seperti manusia lainnya.
Tak ada yang abadi. Itu sebabnya, jangan jadi pemuja kegantengan doang.
Ok?
Takwa adalah utama
Waktu saya masih ABG dulu
(cie…serasa udah uzur nih jadinya hehehe) saya sudah punya standar
ganteng tersendiri. Biar kata semua teman bilang si A ganteng, saya
bertahan dengan pendapat saya bahwa si B lebih ganteng daripada si A.
Itu karena sedari remaja saya tumbuh menjadi sosok yang punya prinsip.
Ganteng
menurut saya adalah sosok cowok yang cerdas dan luas wawasannya. Biar
kata kayak Justin Bieber, Hyun Bin (di serial Secret Garden) atawa Song
Seung-Heon (yang melejit lewat Endless Love), tapi kalo diajak ngomong
tulalit, dia jadi nggak ganteng blas di mata saya. Begitu sebaliknya,
biar kata dia punya muka second, tapi kalo tuh cowok cerdas, luas
wawasan, aktif organisasi, baik, suka menolong, prilaku sopan dan
terpuji, maka cowok kayak gini yang jauh lebih oke dibandingkan yang
pertama tadi. Seiring pemahaman Islam yang makin bagus, saya punya
syarat mutlak bagi cowok untuk dibilang ganteng. Apakah itu? Yaitu nurut
sama Allah dan RasulNya alias bertakwa.
Allah Swt. berfirman
(yang artinya): “Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik
(dengan wanita-wanita mukmin) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak
yang mukmin lebih baik dari orang musyrik, walaupun dia menarik
hatimu.” (QS al-Baqarah [2]: 221)
Udah deh, nurut sama petunjuk
Allah ini dijamin bahagia dunia akhirat. Betapa banyak mereka yang
mempunyai pendamping berwajah rupawan tapi keluarganya malah hancur
berantakan. Inilah akibatnya apabila sebuah amal tidak dilandasi dengan
ketakwaan tapi hanya berdasar hawa nafsu semata.
Nah, karena
kamu-kamu sekarang masih sibuk sekolah nggak usah sok sibuk mikirin
cowok ganteng. Belajar aja yang rajin karena jodoh sudah ada yang
ngatur. Kalo untuk urusan ngefans, pilih sosok yang emang pantas untuk
diidolakan. Di dalam Sunan Abu Dawud kitab al-Libas, diceritakan dari
Ibnu Umar ra, bahwa Rasulullah saw. memperingatkan: “Mann tasyabbaha
biqauminn fahuwa minhum.” “Barangsiapa menyerupai suatu kaum berarti
termasuk bagian mereka.”
Oya, menyerupai di sini artinya
mengikuti berbagai hal dari kaum tersebut, termasuk dalam
mengidolakannya. Males banget kan kalo ternyata kamu salah memilih idola
terus idolamu itu masuk neraka dan kamu ikut nyebur ke dalamnya.
Hiii..nggak keren jadinya!
Takwa adalah standar setiap muslim dan
mukmin yang memang peduli terhadap urusan dirinya baik dunia dan
akhiratnya. Nggak asal ikut-ikutan saja tanpa tahu kenapa ngefans sama
si ini dan si itu. Karena sungguh, setiap amal baik itu perbuatan
ataupun perkataan dan yang terbersit di dalam hati manusia, semua akan
dimintai pertanggungjawaban nanti di hadapan Allah Ta’ala.
Energi
masa mudamu lebih baik disalurkan untuk hal-hal yang jauh lebih berguna
daripada ngefans sama sosok-sosok ganteng tapi nggak jelas kualitas
otak, akhlak, apalagi imannya. Misalnya saja, kalo pun mau cari idola,
cobalah ngefans sama pejuang di Palestina sana yang berusaha mengusir
Israel penjajah. Ngefans dengan mereka yang getol beramar makruf nahi
mungkar demi tegaknya Islam di muka bumi. Dan tentunya ngefans di atas
semua itu ditujukan pada Rasulullah Muhammad saw. dan seluruh keluarga
dan para sahabatnya. Dijamin surga semua tuh. Insya Allah. Nggak rugi
pokoknya kalo kamu ngefans sama sosok yang tepat seperti itu. Itu
sebabnya, ati-ati pilih idola dan orang yang dijadikan fans kita ya.
Jadi,
mulai sekarang jatuhkan pilihanmu pada pilihan yang tepat bin benar ya.
Lebih baik memilih ganteng tapi bertakwa daripada sudahlah tak ganteng
tak bertakwa pula. Aduh…rugi kuadrat tuh. Intinya, faktor takwa harus
menjadi prioritas dibandingkan kegantengan ketika kamu ngefans pada
seseorang atau memilih pendamping hidup kelak. Muslimah smart, so pasti
tak akan salah pilih. Pasti itu! [dimuat di Buletin Remaja gaulislam,
edisi 178/tahun ke-4, 21 Maret 2011]