Sabtu, 27 April 2013

Antioksidan Alami Di Sekitar Kita



Istilah antioksidan mungkin sudah tidak asing lagi di telinga kita, walaupun untuk orang awam sekalipun. Untuk anda yang sering menonton iklan di televisi (TV) ataupun membaca koran/surat kabar tentu pernah melihat iklan komersial dari produk makanan atau minuman sampai dengan kosmetik yang di beri embel-embel mengandung antioksidan, sebut saja salah satu produk teh yang mengklaim produknya kaya akan polifenol sebagai antioksidan, begitupun dengan produk kosmetik, yang dilabeli mengandung antioksidan yang dapat mencegah kerusakan kulit dan mencegah penuaan dini.
Secara komersial dan ilmiah, hal tersebut sah-sah saja. Karena memang antioksidan telah diketahui memberikan pengaruh positif bagi kesehatan manusia. Terutama karena kemampuannya dalam menetralisir dampak negatif dari radikal bebas. Untuk anda yang belum tahu radikal bebas, penulis akan menjelaskan terlebih dahulu tentang radikal bebas karena antioksidan selalu berhubungan dengan radikal bebas.
Radikal Bebas
Radikal bebas didefinisikan sebagai atom/molekul/senyawa yang mengandung satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan. Karena secara kimia, molekulnya tidak berpasangan, radikal bebas cenderung untuk bereaksi dengan molekul sel tubuh. Kemudian menimbulkan senyawa tidak normal (radikal bebas baru yang lebih reaktif) dan memulai reaksi berantai yang dapat merusak sel-sel penting. Beberapa komponen tubuh yang rentan terhadap serangan radikal bebas antara lain; kerusakan DNA, membran sel, protein, lipid peroksida, proses penuaan dan autoimun manusia. Dalam bidang medis, diketahui bahwa radikal bebas merupakan biang keladi berbagai keadaan patologis seperti penyakit liver, jantung koroner, kanker, diabetes, katarak, penyakit hati, dan berbagai proses penuaan dini.
Contoh radikal bebas adalah superoksida (O2-), hidroksil (OH-), nitroksida (NO), hidrogen peroksida (H2O2), asam hipoklorit (HOCl), thill (RS-) dan lain-lain. Derajat kekuatan tiap radikal bebas ini berbeda, dan senyawa paling berbahaya adalah radikal hidroksil (OH-) karena memiliki reaktivitas paling tinggi. Radikal bebas di atas terdapat dalam tubuh dengan berbagai cara, tetapi secara umum timbul akibat berbagai proses biokimiawi dalam tubuh, berupa hasil samping dari proses oksidasi atau pembakaran sel yang berlangsung pada waktu bernafas, metabolisme sel, olahraga yang berlebihan, peradangan, atau ketika tubuh terpapar polusi lingkungan seperti asap kendaraan, asap rokok, bahan pencemar dan radiasi matahari.
Antioksidan
Berdasarkan paparan di atas, berarti tubuh kita sangat rentan terhadap serangan radikal bebas terutama dari radikal bebas alami dalam tubuh dan polusi lingkungan. Tetapi mengapa tidak semua dari kita mendapatkan penyakit yang membahayakan tubuh?
Hal ini karena terdapat zat penetral radikal bebas dalam tubuh kita atau yang disebut antioksidan. Antioksidan ini akan menghentikan reaksi berantai radikal bebas dalam tubuh bergantung pada jenis antioksidannya. Antioksidan primer akan bekerja mencegah pembentukan radikal bebas baru dengan cara mengubah radikal bebas yang ada menjadi molekul yang kurang mempunyai dampak negatif. Contoh antioksidan primer adalah Superoksida Dismustase (SOD), Glutation Peroksidase (GPx), dan protein pengikat logam. Yang kedua adalah antioksidan skunder yang bekerja dengan cara mengkhelat logam yang bertindak sebagai pro-oksidan, menangkap radikal dan mencegah terjadinya reaksi berantai. Contohnya: Vitamin E, Vitamin C, b karoten. Dan terakhir antioksidan tersier yang bekerja memperbaiki kerusakan biomolekul yang disebabkan radikal bebas. Contohnya enzim-enzim yang memperbaiki DNA dan metionin sulfosida reduktase.
Itulah mengapa tubuh kita sampai sekarang masih sehat walaupun sangat rentan terhadap serangan radikal bebas di tiap detiknya. Dan yang harus terus diperhatikan adalah pasokan antioksidan dalam tubuh harus tersedia dalam jumlah cukup. Untuk itu suplemen antioksidan dari luar sangatlah diperlukan untuk mencegah pengaruh buruk dari radikal bebas.
Tetapi anda tidak usah terlalu khawatir, suplemen antioksidan luar yang dimaksud disini tidak melulu berarti suplemen sintetis atau suplemen hasil produk manusia yang di jual di pasaran seperti butylated hydroxyanisole, suplemen vitamin, mineral, food suplemen ataupun polifenol yang banyak terdapat dalam produk minuman. karena pada dasarnya secara sadar atau tidak sadar, setiap hari anda telah mengkonsumsi antioksidan. Berbagai antioksidan telah terdapat secara alamiah terutama dalam sayuran, buah-buahan, rempah-rempah, dan sedikit dalam produk hewani.
Antioksidan Alami
Berikut adalah beberapa tanaman yang potensial mengandung antioksidan alami dan berada di sekitar kita:
Tanaman
Jenis yang Berkhasiat Antioksidan
Sayur-sayuran
Brokoli, Kubis, Lobak, Wortel, Tomat, Bayam, Cabe, Buncis, Pare, Leunca, Jagung, Kangkung, Takokak, Mentimun
Buah-buahan
Anggur, Alpukat, Jeruk, Kiwi, Semangka, Markisa, Apel, Belimbing, Pepaya, Kelapa
Rempah
Jahe, Temulawak, Kunyit, Lengkuas, Temumangga, Temuputih, Kencur, Kapulaga, Bangle, Temugiring, Lada, Cengkeh, Pala, Asam Jawa, Asam Kandis
Tanaman lain
Teh, Ubi Jalar, Kedelai, Kentang, Keluwak, Labu Kuning, Pete Cina
Sumber: Hernani dan Mono Rahardjo (2006)
Dari tabel di atas diketahui bahwa banyak sekali tumbuhan yang kita konsumsi tiap harinya mengandung antioksidan. Senyawa antioksidan tersebut tersebar pada berbagai bagian tumbuhan seperti akar, batang, kulit, ranting, daun, bunga, buah, dan biji. Antioksidan alami ini berfungsi sebagai reduktor, penekan oksigen singlet, pemerangkap radikal bebas, dan sebagai pengkhelat logam. Secara kimiawi antioksidan alami yang terdapat dalam tumbuh-tumbuhan ini terutama berasal dari golongan senyawa turunan fenol seperti flavonoid, turunan senyawa asam hidroksiamat, kumarin, tokoferol dan asam organik.
Aktivitas antioksidan dari berbagai tanaman di atas diperkirakan mempunyai kekuatan sedang sampai tinggi. Beberapa ekstrak tanaman yang telah diketahui mempunyai aktivitas antioksidan tinggi antara lain dari golongan rempah-rempah seperti ekstrak cengkeh, jahe, kunyit, temulawak, kayu manis, dan pala. Kemudian ekstrak bunga rosmarinus offcinalis, ekstrak cabe, daun teh, daun dewa, buah merah diketahui juga mempunyai aktivitas antioksidan tinggi. Khusus untuk rempah-rempah, aktivitas antioksidan rempah-rempah kering umumnya lebih aktif daripada rempah-rempah segar.
Penutup
Radikal bebas mau atau tidak mau akan terus menyerang anda tanpa pernah beristirahat. Serangan radikal bebas baik dari dalam maupun dari luar tubuh sama bahayanya jika telah bertemu dengan enzim atau asam lemak tak jenuh ganda. Karena serangan itu merupakan awal dari kerusakan sel.
Tetapi anda tidak harus takut sepanjang hidup karena anda telah mempunyai obat yang mujarab untuk mengatasinya yaitu dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi dan kaya akan antioksidan. Dan pasokan antioksidan tersebut saya pikir selalu ada di meja makan anda setiap harinya.
REFERENSI
Dinna Sofia. 2005. Antioksidan adan Radikal Bebas. Majalah ACID FMIPA Universitas Lampung Edisis III/Tahun V/Mei 2005, ISSN: 1410-1858. Lampung
Fesenden dan Fesenden. 1982. Kimia Organik Jilid 2. Erlangga. Jakarta
Hernani dan Mono Rahardjo. 2006. Tanaman Berkhasiat Antioksidan. Penebar Swadaya. Jakarta
Pikiran Rakyat Online. 2008. Antioksidan, Zat Ajaib Antipenuaan Dini. Terdapat dalam Situs Web (www.JawaBali.com)
Salma Salim. 1999. Kimia Organik Jilid 2. Erlangga. Jakarta
Fesenden dan Fesenden. 1982. Radikal Bebas dan Antioksidan Alami Tumbuh-Tumbuhan. Jurnal Kesehatan No. 28/Januari/Tahun XI/1999.

10 Manfaat Air Putih


1. Memperlancar sistem pencernaan

Mengkonsumsi air dalam jumlah cukup setiap hari akan memperlancar sistem pencernaan sehingga kita akan terhindari dari masalah-masalah pencernaan seperti maag ataupun sembelit. Pembakaran kalori juga akan berjalan efisien.

2. Air putih membantu memperlambat tumbuhnya zat-zat penyebab kanker, plus mencegah penyakit batu ginjal dan hati. Minum air putih akan membuat tubuh lebih berenergi.

3. Perawatan kecantikan

Bila Ukhtiy kurang minum air putih, tubuh akan menyerap kandungan air dalam kulit sehingga kulit menjadi kering dan berkerut. Selain itu, air putih dapat melindungi kulit dari luar, sekaligus melembabkan dan menyehatkan kulit.

Untuk menjaga kecantikan pun, kebersihan tubuh hares benar-benar diperhatikan, ditambah lagi minum air putih 8 – 10 gelas sehari.


4. Untuk kesuburan

Meningkatkan produksi hormon testosteron pada pria serta hormon estrogen pada wanita.

Menurut basil penelitian dari sebuah lembaga riset trombosis di London, Inggris, jika seseorang selalu mandi dengan air dingin maka peredaran darahnya lancar dan tubuh terasa lebih segar dan bugar. Mandi dengan air dingin akan meningkatkan produksi sel darah putih dalam tubuh serta meningkatkan kemampuan seseorang terhadap serangan virus. Bahkan, mandi dengan air dingin di waktu pagi dapat meningkatkan produksi hormon testosteron pada pria serta hormon estrogen pada wanita. Dengan begitu kesuburan serta kegairahan seksual pun akan meningkat. Selain itu jaringan kulit membaik, kuku lebih sehat dan kuat, tak mudah retak. Nah, buat yang malas mandi pagi atau bahkan malas mandi (astagfirulloh!) harus mulai dirubah tuh kebiasaannya…

5. Menyehatkan jantung

Air juga diyakini dapat ikut menyembuhkan penyakit jantung, rematik, kerusakan kulit, penyakit saluran papas, usus, dap penyakit kewanitaan, dll.

Bahkan saat ini cukup banyak pengobatan altenatif yang memanfaatkan kemanjuran air putih.

6. Sebagai obat stroke

Air panas tak hanya digunakan untuk mengobati berbagai penyakit kulit, tapi juga efektif untuk mengobati lumpuh, seperti karena stroke. Sebab, air tersebut dapat membantu memperkuat kembali otot-otot dan ligamen serta memperlancar sistem peredaran darah dan sistem pernapasan. Efek panas menyebabkan pelebaran pembuluh darah, meningkatkan sirkulasi darah dan oksigenisasi jaringan, sehingga mencegah kekakuan otot, menghilangkan rasa nyeri serta menenangkan pikiran.

Kandungan ion-ion terutama khlor, magnesium, hidrogen karbonat dan sulfat dalam air panas, membantu pelebaran pembuluh darah sehingga meningkatkan sirkulasi darah. Selain itu pH airnya mampu mensterilkan kulit.

7. Efek relaksasi

Cobalah berdiri di bawah shower dan rasakan efeknya di tubuh. Pancuran air yang jatuh ke tubuh terasa seperti pijatan dan mampu menghilangkan rasa capek karena terasa seperti dipijat. Sejumlah pakar pengobatan alternatif mengatakan, bahwa bersentuhan dengan air mancur, berjalan-jalan di sekitar air terjun, atau sungai dan taman dengan banyak pancuran, akan memperoleh khasiat ion-ion negatif. Ion-ion negatif yang timbul karena butiran-butiran air yang berbenturan itu bisa meredakan rasa sakit, menetralkan racun, memerangi penyakit, serta membantu menyerap dan memanfaatkan oksigen. Ion negatif dalam aliran darah akan mempercepat pengiriman oksigen ke dalam sel dan jaringan.

Bukan itu saja jika mengalami ketegangan otot dapat dilegakan dengan mandi air hangat bersuhu sekitar 37 derajat C. Selagi kaki terasa pegal kita sering dianjurkan untuk merendam kaki dengan air hangat dicampur sedikit garam. Nah, jika Ukhtiy punya shower di rumah cobalah mandi dan nikmati hasilnya. Oh ya, shower di rumah juga menghasilkan ion negatif.

8. Menguruskan badan

Air putih juga bersifat menghilangkan kotoran-kotoran dalam tubuh yang akan lebih cepat keluar lewat urine. Bagi yang ingin menguruskan badan pun, minum air hangat sebelum makan (sehingga merasa agak kenyang) merupakan satu cara untuk mengurangi jumlah makanan yang masuk. Apalagi air tidak mengandung kalori, gula, ataupun lemak. Namun yang terbaik adalah minum air putih pada suhu sedang, tidak terlalu panas, dan tidak terlalu dingin. Mau kurus?, minum air putih saja.

9. Tubuh lebih bugar

Khasiat air tak hanya untuk membersihkan tubuh saja tapi juga sebagai zat yang sangat diperlukan tubuh. Ukhtiy mungkin lebih dapat bertahan kekurangan makan beberapa hari ketimbang kurang air. Sebab, air merupakan bagian terbesar dalam komposisi tubuh manusia.

Jumlah air yang menurun dalam tubuh, fungsi organ-organ tubuh juga akan menurun dan lebih mudah terganggu oleh bakteri, virus, dll. Namun, tubuh manusia mempunyai mekanisme dalam mempertahankan keseimbangan asupan air yang masuk dan yang dikeluarkan. Rasa haus pada setiap orang merupakan mekanisme normal dalam mempertahankan asupan air dalam tubuh. Air yang dibutuhkan tubuh kira-kira 2-2,5 l (8 – 10 gelas) per hari. Jumlah kebutuhan air ini sudah termasuk asupan air dari makanan (seperti dari kuah sup, soto, dll), minuman seperti susu, teh, kopi, sirup dll. Selain itu, asupan air juga diperoleh dari hasil metabolisme makanan yang dikonsumsi dan metabolisme jaringan di dalam tubuh.

Nah, air juga dikeluarkan tubuh melalui air seni dan keringat. Jumlah air yang dikeluarkan tubuh melalui air seni sekitar 1 liter per hari. Kalau jumlah tinja yang dikeluarkan pada orang sehat sekitar 50 – 400 g/hari, kandungan aimya sekitar 60 – 90 % bobot tinja atau sekitar 50 – 60 ml air sehari.

Sedangkan, air yang terbuang melalui keringat dan saluran napas dalam sehari maksimum 1 liter, tergantung suhu udara sekitar. Belum lagi faktor pengeluaran air melalui pernapasan. Seseorang yang mengalami demam, kandungan air dalam napasnya akan meningkat. Sebaliknya, jumlah air yang dihirup melalui napas berkurang akibat rendahnya kelembapan udara sekitamya.

Tubuh akan menurun kondisinya bila kadar air menurun dan kita tidak segera memenuhi kebutuhan air tubuh tersebut. Kardiolog dari AS, Dr James M. Rippe memberi saran untuk minum air paling sedikit seliter lebih banyak dari apa yang dibutuhkan rasa haus kita. Pasalnya, kehilangan 4% cairan saja akan mengakibatkan penurunan kinerja kita sebanyak 22 %! Bisa dimengerti bila kehilangan 7%, kita akan mulai merasa lemah dan lesu.

Asal tahu saja, aktivitas makin banyak maka makin banyak pula air yang terkuras dari tubuh. Untuk itu, pakar kesehatan mengingatkan agar jangan hanya minum bila terasa haus Kebiasaan banyak minum, apakah sedang haus atau tidak, merupakan kebiasaan sehat!

Jika kuliah di ruang ber-AC, dianjurkan untuk minum lebih banyak karena udara yang dingin dan tubuh cepat mengalami dehidrasi. Banyak minum juga akan membantu kulit tidak cepat kering. Di ruang yang suhunya tidak tetap pun dianjurkan untuk membiasakan minum meski tidak terasa haus untuk menyeimbangkan suhu.

Read More @ muslimah.or.id

iPod Bikin Telinga Berdengung

"Nun, demi pena dan apa yang mereka tulis" (Al-Qalam:1)


Musik salah satu cara pendongkrak semangat, musik membuat hidup lebih hidup, tapi apa jadinya jika musik bikin telinga berdengung? Tentu bukan musik yang bikin telinga 'ngungung', tapi perilaku kita mendengarkan musik yang membuat pendengaran jadi tak tajam lagi.


Para peneliti di Australia menemukan sekitar seperempat pengguna iPods mengalami gangguan pendengaran. iPods mania atau pemakai portable music players lainnya sering beresiko mengalami kenaikan telinga berdengung (tinnitus) atau masalah pendengaran lainnya, kecenderungan ini lebih banyak dijumpai pada pengguna iPods yang gila-gilaan memutar volume iPods-nya.
National Acoustic Laboratories di Sydney meminta para responden mendengarkan musik dengan volume sebanding dengan perangkat bermesin motor (ie: mesin bor). Para peneliti menemukan bahwa tingkat dengungan (tinnitus) akan meningkat karena pendengaran tak bisa lagi mengadopsi kebiasaan normal telinga mereka.


Penelitian tersebut mencatat sekitar 25 persen responden cenderung mendengarkan iPods ataupun portable musik lainnya dalam kapasitas 'bising' sebanding dengan tingkat kebisingan suara-suara pada alat pemotong rumput maupun perangkat bermesin motor, dengan rata-rata intensitas diatas 85 decibels.
Dalam ukuran normal, orang dengan pendengaran normal audiogram-nya terletak antara 0 sampai 20 decibels, lebih dari 30 decibels dengan rentangan sampai 100 desibel berarti ada gangguan pendengaran.

Ukuran intensitas pendengaran normal dicatat dalam bentuk audiogram, dimana audigram yang terletak antara 30 sampai 40 decibels termasuk gangguan ringan. Dari 40 sampai 60 decibels termasuk skala sedang. Antara 60 sampai 90 desibel sudah berat. Sebagai gambaran, bunyi mesin bor jalanan sama dengan 100 desibel. Mesin pesawat terbang 120 desibel. Sedang ruangan yang tenang kira-kira sekitar 30 sampai 40 desibel.

"Menikmati alunan musik disco, menghadiri pesta dansa, bekerja di pabrik, mendengarkan musik sambil berkendara atau hanya mendengarkan musik didalam kamar, apapun kondisinya jika mengganggu telinga hal tersebut sudah termasuk kategori 'kebisingan'," ujar Professor Harvey Dillon, penggagas penelitian.

"Akan lebih baik jika mendengarkan musik dalam frekuensi normal, mungkin gangguan ini tak tampak dalam waktu dekat namun tak menutup kemungkinan memicu gangguan yang lebih berat beberapa tahun mendatang," tambah Prof. Dillon(sky/rit)

Tak Usah Kau Lara

Ketika sadar hati ini merasa sedih, tak usah kau berlarut karenanya,
Ketika sadar mata ini ingin menumpahkan setitik kesedihan dihati, tak usah kau berlarut karenanya,
Karena, di balik awan nan mendung itu, tersimpan pelangi yang indah...



Kegelisahan, kedukaan dan air mata adalah bagian dari sketsa hidup di dunia. Tetesan air mata yang bermuara dari hati dan berselaputkan kegelisahan jiwa terkadang memilukan, hingga membuat keresahan dan kebimbangan.
Keresahan dan kegelisahan janganlah sampai merubah pandangan kepada Sang Pemilik Cinta. Kalaulah rasa itu selalu menghantui, usah kau lara sendiri. Taqarrub-lah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Kembalikan segala urusan hanya kepada-Nya, bukankah hanya Ia yang Maha Memberi dan Maha Pengasih.
Ikhtiar, munajat serta untaian doa tiada habis-habisnya curahkanlah kepada Sang Pemilik Hati. Tak usah membandingkan diri ini dengan yang lain, karena Allah Subhanahu wa Ta'ala pasti memberikan yang terbaik untuk setiap hamba-Nya, meski ia tidak menyadarinya. 

Usahlah dirimu bersedih lalu menangis di penghujung malam karena tak kunjung usai memikirkan siapa kiranya pasangan jiwa. Menangislah karena air mata permohonan kepada-Nya di setiap sujud dan keheningan pekat malam. Jadikan hidup ini selalu penuh dengan harapan baik kepada Sang Pemilik Jiwa. Bersiap menghadapi putaran waktu, hingga setiap gerak langkah serta helaan nafas bernilai ibadah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Tausyiah-lah selalu hati dengan tarbiyah Ilahi hingga diri ini tidak sepi dalam kesendirian. 
Sabarlah ukhti sholehah...
Bukankah mentari akan selalu menghiasi pagi dengan kemewahan sinar keemasannya.
Malam masih indah dengan sinar lembut rembulan yang dipagar bintang gemintang.
Kicauan bening burung malam pun selalu riang bercanda di kegelapan.
Senyumlah,,,
laksana senyum mempesona butir embun pagi yang selalu setia menyapa. 
Hapuslah air mata di pipi dan hilangkan lara di hati. Terimalah semua sebagai bagian dari perjalanan hidup ini. Dengan kebesaran hati dan jiwa, dirimu akan menemukan apa rahasia di balik titian kehidupan yang telah dijalani. Hingga, kelak akan engkau rasakan tak ada lagi riak kegelisahan dan keresahan saat sendiri.
Usah Kau Lara Sendiri
From :Ka'Dyah's

Minggu, 21 April 2013

~❤~ Ku Khitbah Engkau dengan Hamdalah ~❤~

* Pencarian Setetes Air *

Jumat, 19 April 2013

MIKOSIS





MAKALAH PARASITOLOGI
MIKOSIS
Jamur Penyebab Gangguan Kesehatan Manusia

Ade Siti Malahayati Ratnasih
1110095000003


 






PROGRAM STUDI BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2013 H / 1434 M

 




Jamur termasuk anugrah, dan airnya sebagai obat mata”.
 ( Hadits Riwayat Bukhari )
“…. Aku mendengar Rasulullah bersabda: Kam’at (jenis jamur) adalah bagian dari dunia jamur. Airnya adalah obat penyakit mata”  
(H.R. Muslim dari Sa’id bin Zaid).

Hadis ini memberi petunjuk bahwa jamur banyak jenisnya. Jamur  tertentu dapat dijadikan obat penyakit tertentu. Kasus ini mengandung implikasi bahwa supaya lebih banyak lagi mempelajari aneka jenis jamur, baik dari segi sarana pengobatan, maupun dari segi pemberantasannya ketika jamur itu membahayakan kesehatan manusia.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
            Kondisi Indonesia yang merupakan daerah yang memiliki dua musim dimana suhu tropis dan kelembapan yang tinggi memudahkan tumbuhnya jamur, sehingga sering dijumpai infeksi yang disebabkan oleh jamur.  Penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur pada tahun 1996-1998 merupakan penyakit kulit yang menempati urutan kedua terbanyak dari insiden penyakit kulit.  Pada tahun 2002 penyakit dermatofitosis merupakan penyakit kulit yang menduduki urutan pertama dibandingkan dengan penyakit kulit yang lain.
Jamur sangat erat hubungannya dengan kehidupan manusia. Sedemikian eratnya sehingga manusia tak terlepas dari jamur. Jenis fungi-fungian ini bisa hidup dan tumbuh di mana saja, baik di udara, tanah, air, pakaian, bahkan di tubuh manusia sendiri. Jamur bisa menyebabkan penyakit yang cukup parah bagi manusia. Penyakit tersebut antara lain mikosis yang menyerang langsung pada kulit, mikotoksitosis akibat mengonsumsi toksin dari jamur yang ada dalam produk makanan, dan misetismus yang disebabkan oleh konsumsi jamur beracun.
            Sel jamur terdiri dari dua bentuk yaitu, bentuk hifa (pseudo hypha) merupakan bentuk vegetativ dan bentuk spora yang merupakan bagian jamur untuk bertahan hidup dimana kondisi di sekitarnya sangat buruk untuk berkembang biak. Hifa ada yang bersepta dan ada yang tidak bersepta bergantung dengan spesies daripada jamur. Kumpulan daripada hifa disebut miselium.
            Sampai saat ini dikenal kurang lebih 200.000 spesies jamur, tetapi hanya 50 pesies yang pathogen pada manusia, yaitu 20 spesies menyerang kulit, 12 spesies menyerang subkutan, 18 spesies menyerang alat bantu atau sistemik.
Jamur pada manusia hidup pada lapisan tanduk. Jamur kemudian melepaskan toksin yang bisa menimbulkan peradangan dan iritasi berwarna merah dan gatal. Infeksinya bisa berupa bercak-bercak warna putih, merah, atau hitam di kulit dengan bentuk simetris. Ada pula infeksi yang berbentuk lapisan-lapisan sisik pada kulit. Tergantung pada jenis jamur yang menyerang.

1.2 Perumusan Masalah
1. Banyaknya masyarakat yang menganggap penyakit yang disebabkan oleh jamur merupakan penyakit biasa.
2. Kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap infeksi yang disebabkan oleh jamur.
3. Banyaknya masyarakat yang belum bias mengatasi infeksi yang disebabkan oleh jamur.

1.3 Tujuan Penulisan
1.      Meningkatkan tingkat pemahaman terkait penyakit yang disebabkan oleh jamur.
2.      Memberikan pengetahuan mengenai dampak dan bahayanya penyakit yang disebabkan oleh jamur.



BAB  II
PEMBAHASAN

2.1  Gambaran Umum
Mikologi  Berasal dari bahasa Yunani  Mykes yang berarti Jamur dan  Logos yang    berarti Ilmu, Sehingga dapat diartikan bahwa mikologi merupakan cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang jamur dalam bahasa Inggris  Jamur disebut Fungi atau Fungus  banyak orang juga menyebut cendawan.  Fungi atau jamur adalah nama regnum dari sekelompok besar makhluk hidup eukariotik heterotrof yang mencerna makanannya di luar tubuh lalu menyerap molekul nutrisi ke dalam sel-selnya. Fungi memiliki bermacam-macam bentuk. Awam mengenal sebagian besar anggota Fungi sebagai jamur, kapang, khamir, atau ragi, meskipun seringkali yang dimaksud adalah penampilan luar yang tampak, bukan spesiesnya sendiri.
Ciri-ciri jamur, merupakan sel eukariotik, berkembang biak dengan spora secara asexual maupun sexual, tidak berklorofil, dinding sel terdiri dari khitin dan selulosa, bersifat sebagai Saprofit. Peranan jamur dialam ada yang bermanfaat dan ada yang merugikan bagi manusia, yang bermanfaat diantaranya adalah fermentasi alkohol,  pembuatan tempe, menghasilkan antibiotik (Penicillium notatum) dan jamur yang bisa dimakan edible Mushrom (Volvariella volvacea, Pleurotus ostreatus). Jamur yang merugikan diantaranya, yang bersifat patogen pada manusia, merusak perabot,  penyakit tumbuhan.



Bentuk jamur secara garis besar ada 3 bentuk yaitu:
a.       Yeast
Yest merupakan jamur uniselluler yang berbentuk oval atau lonjong dengan diameter 3  – 15 mikron, berkembang biak dengan cara membelah diri (asexual)  membentuk tunas atau budding cell. Yeast ada dua yaitu : Yeast murni merupakan jamur uniselluler yang tidak mampu membentuk pseudohifa atau klamidospora, Yeast like merupakan jamur uniselluler yang mampu membentuk pseudohifa. Contoh : Candida sp, Candida albicans, Torulla (koloni berwarna merah atau orange), Cryptococcus neoformans. Secara makroskopik (pada media padat SGA) koloni jamur bentuk yeast tampak Smooth, warna krem, cembung bau seperti ragi. Identifikasi dengan uji biokimia
b.      Mold atau  Kapang
Merupakan jamur multiselluler (mempunyai inti lebih dari satu) yang membentuk benang-benang hifa atau filament, kumpulan dari hifa disebut miselium yang membentuk suatu anyaman. Hifa yang dibentuk ada yang bersekat maupun tak bersekat. Hifa yang berada di atas permukaan media disebut Hifa aerial yang berfungsi sebagai alat perkembangbiakan. Hifa yang berada didalam media disebut Hifa Vegetatif berfungsi sebagai alat  untuk menyerap makanan.
Secara makroskopik  (pada media SGA) jamur yang berbentuk Mold membentuk koloni yang berserabut atau granuler  koloninya tampak kasar (Rought). Identifikasi jamur, hasil mikroskopik dan makroskopik merupakan dasar identifikasi. Contoh :  
Aspergillus,  Penicellium, Rhizopus, Mucor, Microsporum, Trichophyton, Epidermophyton.
c.  Dimorfik
Merupakan jamur yang mempunyai dua bentuk yaitu : Yeast dan Mold. Berbentuk Yeast jika berada di dalam inang / host atau pada suhu inkubasi 37oC, dan berbentuk mold jika berada diluar inangnya atau pada suhu inkubasi suhu ruang. Contoh : Histoplasma capsulatum, Coccidioides immitis, Blastomyces dermatidis.
           
Fungi memperbanyak diri secara seksual dan aseksual. Perbanyakan seksual dengan cara: dua hifa dari jamur berbeda melebur lalu membentuk zigot lalu zigot tumbuh menjadi tubuh buah, sedangkan perbanyakan aseksual dengan cara membentuk spora, bertunas atau fragmentasi hifa. Jamur memiliki kotak spora yang disebut sporangium. Di dalam sporangium terdapat spora. Contoh jamur yang membentuk spora adalah Rhizopus. Contoh jamur yang membentuk tunas adalah Saccharomyces. Hifa jamur dapat terpurus dan setiap fragmen dapat tumbuh menjadi tubuh buah.
Posisi fungi dalam taksonomi, fungi dulu dikelompokkan sebagai tumbuhan dalam perkembangannya, fungi dipisahkan dari tumbuhan karena banyak hal yang berbeda. Fungi bukan autotrof seperti tumbuhan melainkan heterotrof sehingga lebih dekat ke hewan. Usaha menyatukan fungi dengan hewan pada golongan yang sama juga gagal karena fungi mencerna makanannya di luar tubuh (eksternal), tidak seperti hewan yang mencerna secara internal. Selain itu, sel-sel fungi berdinding sel yang tersusun dari kitin. Fungi dapat dibedakan menjadi 5 devisio yaitu, Oomycotina,  Zygomycotina, Ascomycotina, Basidiomycotina dan Deuteromycotina.
Fungi hidup menyerap zat organik dari lingkunganya. Berdasarkan cara memperoleh makannya, fungi mempunyai sifat, saprofit, parasit, dan mutualisme. Fungi hidup pada lingkungan yang beragam namun sebagian besar jamur hidup di tempat yang lembab. Habitat fungi berada di darat (terestrial) dan di tempat lembab. Meskipun demikian banyak pula fungi yang hidup pada organisme atau sisa-sisa organisme di laut atau di air tawar. Jamur juga dapat hidup di lingkungan yang asam.
Fungi melakukan reproduksi secara aseksual dan seksual. Reproduksi secara aseksual terjadi dengan pembentukan kuncup atau tunas pada jamur uniselule serta pemutusan benang hifa (fragmentasi miselium) dan pembentukan spora aseksual (spora vegetatif) pada fungi multiseluler. Reproduksi jamur secara seksual dilakukan oleh spora seksual. Spora seksual dihasilkan secara singami. Singgami terdiri dari dua tahap, yaitu tahap plasmogami dan tahap kariogami.

2.2    Jenis infeksi jamur kulit

a. Panu (pitiriasis versikolor): menyerang kulit, bercak putih, merah, atau hitam.
b.Kurap (dermatofitosis) yang terdiri atas Tinea Apitis menyerang kulit kepala, Tinea Korporis pada permukaan kulit, Tinea Kruris pada lipatan kulit, Tinea Pedis pada sela jari kaki (athlete's foot), Tinea Manus pada kulit telapak tangan, Tinea Imbrikata berupa sisik pada kulit di daerah tertentu, dan Tinea Ungium (pada kuku). Umumnya berbentuk sisik kemerahan pada kulit atau sisik putih. Pada kuku, terjadi peradangan di sekitar kuku, dan bisa menyebabkan bentuk kuku tak rata permukaannya, berwarna kusam, atau membiru.
c. Ketombe (Pitiriasis Sika).
d. Infeksi Kandida (kandidosis) pada lipatan kulit, sela jari, sela paha, ketiak, bawah payudara, mulut (sariawan), genetalia (keputihan), dan ruam popok.

2.3    Faktor-faktor penyebab infeksi jamur

a. Lembab dan panas dari lingkungan, dari pakaian ketat, dan pakaian tak menyerap keringat.
b. Keringat berlebihan karena berolahraga atau karena kegemukan.
c. Friksi atau trauma minor, misalnya gesekan pada paha orang gemuk.
d.Keseimbangan flora tubuh normal terganggu, antara lain karena pemakaian antibiotik, atau hormonal dalam jangka panjang.
e. Penyakit tertentu, misalnya HIV/AIDS, dan diabetes.
f.Kehamilan dan menstruasi. Kedua kondisi ini terjadi karena ketidakseimbangan hormon dalam tubuh sehingga rentan terhadap jamur.


2.4    Jenis-Jenis Penyakit yang disebabkan oleh jamur

2.4.1 Superficial mycosis
a.       Tinear versicolor
Jamur penyebab : Malassezia furfur
Klinis: bercak-bercak timbul pada dada bagian atas, punggung, leher dan lengan.
b.      Tinea nigra
Jamur penyebab: Exophiala werneckii
Jamur berwarna hitam dan datar, tidak ada reaksi inflamasi jamur ini tumbuah sangat lambat berkisar antara bulanana atau tahuanan.
c.       Piedra dibagi dua yaitu white pierda dan black pierda
White pierda, Jamur penyebab: Trichosporon beigelii
Black pierda, Jamur penyebab: Pierdraia hortae
d.      Keratomycosis
Jamur penyebab: Fusarium, Aspergillus, Candida albicans, Curvularia dan Penicillium. Faktor predisposisi, trauma, penggunaan antibiotik atau steroid. Gejala klinis, Ulcus kornea yang kadang disertai hypopyon. Diagnosa keratomycosis biasanya dilakukan kerokan kornea baik untuk kultur maupun untuk pemeriksaan langsung.
e.       Otomycosis
Jamur penyebab: Aspergillus, Penicillium, Mucor, Rhizopus dan Candida. Penyait pada telinga luar dan liang telinga.

2.4.2        Subcutaneous
a.       Sporotrichosis
Jamur penyebab: Jamur Sporothix schenckii
Penyakit: menyebabkan penyakit Cutaneous Sporotichosis dan sistemik.
Ciri khas: nodule subcutan mengikuti aliran limfe.
Jamur Sporothix schenckii merupakan jamur difasik yang artinya mempunyai dua bentuk yaitu fase mycelium pada suhu 25-30oC dan fase yeast pada suhu 35-37oC.
b.      Chromoblastomycosis
Jamur penyebab: Fonsecaea pedrosoi, Fonsecaea compacta, Phialophora verrucosa dan Cladosporium carrionii. Chromoblastomycosis adalah jamur yang menyerang kulit dan jaringan subkutan yang ditandai dengan nodule verrucous atau plaque.
c.       Mycetoma
Jamur penyebab: ada dua macam yaitu jamur Eumycotic dan mikroorganisme yang mirip jamur Actinomycotic mycetoma. Penyakit ini ditandai dengan infeksi subkutan yang membengkak seperti tumor dan adanya sinus yang mengeluarkan nanah. Sinus ini juga enegluarkan gradule atau granis yaitu butiran seperti pasir yang mengandung jamur atau bakteri.
d.      Rhinosporidiosis
Adalah infeksi jamur yang menyerang hidung (70%) tapi dapat juga menyerang conjunctiva, kelenjar air mata, larynx, mucosa mulut, kulit, vagina dan rectum. Penyakit ini banyak terdapat pada daerah tropis sedangkan mekanisme penyebarannya tidak diketahui.
Penyebab: Rhinosporidium seeberi.
e.       Lobomycosis
Jamur penyebab: Loboa-loboi atau Lacazia. Jamur ini tidak bias dikembangbiakkan dan diagnose hanya bias dengan cara biopsi dan pemeriksaan histopatologi.
2.4.3 Systemic Mycoses
a. Cryptococcosis
Jamur penyebab: Cryptococcus neoformans.
Pemuliaan penyakit ini hamper selalu terjadi di paru-paru, dari paru-paru dapat menyebar melalui pembuluh darah ke organ-organ lain terutama ke central Nervous system.
b.      Blastomycosis
Jamur penyebab: Blastomycoces dermatitidis.
Ada tiga macam bentuk klinis yaitu: Cutaneous, Pulmonary dan Sytemic.
Cutaneous: terjadi penyebaran pada kulit, biasanya berbentuk nodule atau pustule kemudian pecah dan keluar nanah, dapat juga berbentuk verrucous dan granulomatous. Lesi ini biasanya terjadi pada daerah tertutup pakaian dan dapat salah diagnose dikira Squamous cell carcinoma. Selain dikulit lesi dapat terjadi di mucosa hidung, mulut dan larink.
c.       Coccidiodomycosis
Jamur penyebab: Coccidiodes immitis.
Ada empat macam bentuk gambaran klinis yaitu: Pulmonary, Disseminated form, Residual pulmonary dan Primary cutaneous. Primary cutaneous manifestasi pada kulit dapat berupa lesi granulomatous, papula dan bentukan verrucous.
d.      Paracoccidiodomycosis
Jamur penyebab: Paracoccidiodies brasiliensis.
Mempunyai dua fase yaitu: pada fase myselium didapatkan hyphase bersepta, mempunyai chlamydoconidia terminal dan intercalary dan juga mempunyai microconidia. Paracoccidiodes brasilinsis (fase yeast) tampak multiple budding sel yang mempunyai bentuk khas seperti kemudi kapal.
e.       Histoplasmosis capsulati
Biasanya jamur ini ditemukan di tanah yang mengandung nitrogen tinggi seperti tanah yang terkontaminasi dengan kotoran burung hantu, merpati dana ayam.

2.4.4        Opportunistic mycoses
a.       Aspergillus
Macam-macam aspergillus: Aspergillus flavus, Aspergillus fumigatus, Aspergillus niger. Aspergillus flavus: Jamur ini tumbuh baik pada suhu 37oC tetapi tidak tumbuh pada suhu 45oC. Aspergillus fumigatus mempunyai hifa bersepta dan hifa membentuk vesicle yang merupakan conidiophore yang membengkak.
b.      Epicocum
Jamur ini mempunyai dua macam conidia muda dan conidia mature, hifa bersepta dan mempunyai conidiophore. Conidia mature, conidia bulat terdapat septa longitudinal dan transversal, berwarna hitam sedangkan conidia muda, conidia bulat, tanpa septa,halus dan berwarna hitam.
c.       Glicladium
Mempunyai conidia yang berbentuk bulat, bergerombol.
d.      Syncephalastrum
Didapatkan sporangium yang berbentuk seperti jari atau tabung.


2.5              Pemecahan Masalah
Masyarakat perlu memperhatikan kebersihan diri dan menjaga kekebalan tubuhnya bila ingin terhindar dari infeksi jamur. Bahaya infeksi jamur tak sekadar menyebabkan panu atau kurap saja, tapi juga bisa menyebakan kematian bila infeksinya meluas dan bahkan masuk ke organ dalam tubuh. Sebab itu, bila mendapati infeksi jamur maka seseorang perlu segera diobati. Pengobatan yang dilakukan biasanya dengan antijamur. Lamanya pengobatan tergantung pada tingkat infeksi yang terjadi.
Masyarakat diharapkan berhati-hati dalam menggunakan obat. Sebab, infeksi jamur tak bisa dianggap enteng dan tak selalu bisa diatasi dengan pengobatan sendiri. Seluruh penyakit kulit yang ditemui, masalah infeksi jamur ternyata tergolong cukup tinggi. Dengan demikian, masyarakat diharapkan meminta saran pengobatan kepada dokter dan melakukan pencegahan terhadap infeksi jamur.
Pengobatan infeksi jamur dilakukan dengan memperhatikan jenis jamur. Karenanya disarankan untuk mengobati infeksi jamur dengan menggunakan obat antijamur. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah menjaga kesehatan kulit, dengan cara menghindari bertukar handuk, baju, atau sisir dengan orang lain, serta mandi dua kali sehari.


Daftar Pustaka


Adiguna MS. 2001. Epidemiologi Dermatomikosis dalam Dermatomikosis supertisial
            kelompok studi Dermatomikosis Indonesia. Jakarta. BP – FKUI.


Budimulya U. 1999. Mikosis Supertisialis dalam Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, edisi III, Jakarta. FK-UI

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1996. Upaya kesehatan kulit dalam pedoman  kerja Puskesmas jilid IV, Jakarta.
Hutabarat, GF. 2000. Jamur penyebab omychomycosis. Dalam Omychomycosis.. Medan. Perdoski.
Ilyas, SF,  Amir, S,  Amiruddin, MD. 2001. Tinjauan mengenai penyakit jamur supertisial di Indonesia dalam majalah Dermato – Veneriologi Indonesia, hal 2.

Imam An-Nawawi,  2009. Riyadhus Shalihin,  Terj. Thariq Abdul Aziz,  Jakarta: Pustaka As-sunnah.

Siregar, RS. 2002. Penyakit Jamur Kulit. Jakarta. EGC