Kata Kunci: antioksidan, buah, kesehatan, radikal bebas, sayuran
Istilah
antioksidan mungkin sudah tidak asing lagi di telinga kita, walaupun untuk
orang awam sekalipun. Untuk anda yang sering menonton iklan di televisi (TV)
ataupun membaca koran/surat kabar tentu pernah melihat iklan komersial dari
produk makanan atau minuman sampai dengan kosmetik yang di beri embel-embel
mengandung antioksidan, sebut saja salah satu produk teh yang mengklaim produknya
kaya akan polifenol sebagai antioksidan, begitupun dengan produk kosmetik, yang
dilabeli mengandung antioksidan yang dapat mencegah kerusakan kulit dan
mencegah penuaan dini.
Secara komersial dan ilmiah, hal
tersebut sah-sah saja. Karena memang antioksidan telah diketahui memberikan
pengaruh positif bagi kesehatan manusia. Terutama karena kemampuannya dalam
menetralisir dampak negatif dari radikal bebas. Untuk anda yang belum tahu
radikal bebas, penulis akan menjelaskan terlebih dahulu tentang radikal bebas
karena antioksidan selalu berhubungan dengan radikal bebas.
Radikal Bebas
Radikal bebas didefinisikan sebagai
atom/molekul/senyawa yang mengandung satu atau lebih elektron yang tidak
berpasangan. Karena secara kimia, molekulnya tidak berpasangan, radikal bebas
cenderung untuk bereaksi dengan molekul sel tubuh. Kemudian menimbulkan senyawa
tidak normal (radikal bebas baru yang lebih reaktif) dan memulai reaksi
berantai yang dapat merusak sel-sel penting. Beberapa komponen tubuh yang
rentan terhadap serangan radikal bebas antara lain; kerusakan DNA, membran sel,
protein, lipid peroksida, proses penuaan dan autoimun manusia. Dalam bidang
medis, diketahui bahwa radikal bebas merupakan biang keladi berbagai keadaan
patologis seperti penyakit liver, jantung koroner, kanker, diabetes, katarak,
penyakit hati, dan berbagai proses penuaan dini.
Contoh radikal bebas adalah
superoksida (O2-), hidroksil (OH-), nitroksida
(NO), hidrogen peroksida (H2O2), asam hipoklorit (HOCl),
thill (RS-) dan lain-lain. Derajat kekuatan tiap radikal bebas ini
berbeda, dan senyawa paling berbahaya adalah radikal hidroksil (OH-)
karena memiliki reaktivitas paling tinggi. Radikal bebas di atas terdapat dalam
tubuh dengan berbagai cara, tetapi secara umum timbul akibat berbagai proses
biokimiawi dalam tubuh, berupa hasil samping dari proses oksidasi atau
pembakaran sel yang berlangsung pada waktu bernafas, metabolisme sel, olahraga
yang berlebihan, peradangan, atau ketika tubuh terpapar polusi lingkungan
seperti asap kendaraan, asap rokok, bahan pencemar dan radiasi matahari.
Antioksidan
Berdasarkan paparan di atas, berarti
tubuh kita sangat rentan terhadap serangan radikal bebas terutama dari radikal
bebas alami dalam tubuh dan polusi lingkungan. Tetapi mengapa tidak semua dari
kita mendapatkan penyakit yang membahayakan tubuh?
Hal ini karena terdapat zat penetral
radikal bebas dalam tubuh kita atau yang disebut antioksidan. Antioksidan ini
akan menghentikan reaksi berantai radikal bebas dalam tubuh bergantung pada
jenis antioksidannya. Antioksidan primer akan bekerja mencegah
pembentukan radikal bebas baru dengan cara mengubah radikal bebas yang ada
menjadi molekul yang kurang mempunyai dampak negatif. Contoh antioksidan primer
adalah Superoksida Dismustase (SOD), Glutation Peroksidase (GPx), dan protein
pengikat logam. Yang kedua adalah antioksidan skunder yang bekerja
dengan cara mengkhelat logam yang bertindak sebagai pro-oksidan, menangkap
radikal dan mencegah terjadinya reaksi berantai. Contohnya: Vitamin E, Vitamin
C, b karoten. Dan terakhir antioksidan tersier yang bekerja memperbaiki
kerusakan biomolekul yang disebabkan radikal bebas. Contohnya enzim-enzim yang
memperbaiki DNA dan metionin sulfosida reduktase.
Itulah mengapa tubuh kita sampai
sekarang masih sehat walaupun sangat rentan terhadap serangan radikal bebas di
tiap detiknya. Dan yang harus terus diperhatikan adalah pasokan antioksidan
dalam tubuh harus tersedia dalam jumlah cukup. Untuk itu suplemen antioksidan
dari luar sangatlah diperlukan untuk mencegah pengaruh buruk dari radikal
bebas.
Tetapi anda tidak usah terlalu
khawatir, suplemen antioksidan luar yang dimaksud disini tidak melulu berarti
suplemen sintetis atau suplemen hasil produk manusia yang di jual di pasaran
seperti butylated hydroxyanisole, suplemen vitamin, mineral, food suplemen
ataupun polifenol yang banyak terdapat dalam produk minuman. karena pada
dasarnya secara sadar atau tidak sadar, setiap hari anda telah mengkonsumsi
antioksidan. Berbagai antioksidan telah terdapat secara alamiah terutama dalam
sayuran, buah-buahan, rempah-rempah, dan sedikit dalam produk hewani.
Antioksidan Alami
Berikut adalah beberapa tanaman yang
potensial mengandung antioksidan alami dan berada di sekitar kita:
Tanaman
|
Jenis
yang Berkhasiat Antioksidan
|
Sayur-sayuran
|
Brokoli, Kubis, Lobak, Wortel,
Tomat, Bayam, Cabe, Buncis, Pare, Leunca, Jagung, Kangkung, Takokak, Mentimun
|
Buah-buahan
|
Anggur, Alpukat, Jeruk, Kiwi,
Semangka, Markisa, Apel, Belimbing, Pepaya, Kelapa
|
Rempah
|
Jahe, Temulawak, Kunyit, Lengkuas,
Temumangga, Temuputih, Kencur, Kapulaga, Bangle, Temugiring, Lada, Cengkeh,
Pala, Asam Jawa, Asam Kandis
|
Tanaman lain
|
Teh, Ubi Jalar, Kedelai, Kentang,
Keluwak, Labu Kuning, Pete Cina
|
Sumber:
Hernani dan Mono Rahardjo (2006)
Dari tabel di atas diketahui bahwa
banyak sekali tumbuhan yang kita konsumsi tiap harinya mengandung antioksidan.
Senyawa antioksidan tersebut tersebar pada berbagai bagian tumbuhan seperti
akar, batang, kulit, ranting, daun, bunga, buah, dan biji. Antioksidan alami
ini berfungsi sebagai reduktor, penekan oksigen singlet, pemerangkap radikal
bebas, dan sebagai pengkhelat logam. Secara kimiawi antioksidan alami yang
terdapat dalam tumbuh-tumbuhan ini terutama berasal dari golongan senyawa
turunan fenol seperti flavonoid, turunan senyawa asam hidroksiamat, kumarin,
tokoferol dan asam organik.
Aktivitas antioksidan dari berbagai
tanaman di atas diperkirakan mempunyai kekuatan sedang sampai tinggi. Beberapa
ekstrak tanaman yang telah diketahui mempunyai aktivitas antioksidan tinggi
antara lain dari golongan rempah-rempah seperti ekstrak cengkeh, jahe, kunyit,
temulawak, kayu manis, dan pala. Kemudian ekstrak bunga rosmarinus
offcinalis, ekstrak cabe, daun teh, daun dewa, buah merah diketahui juga
mempunyai aktivitas antioksidan tinggi. Khusus untuk rempah-rempah, aktivitas
antioksidan rempah-rempah kering umumnya lebih aktif daripada rempah-rempah
segar.
Penutup
Radikal bebas mau atau tidak mau
akan terus menyerang anda tanpa pernah beristirahat. Serangan radikal bebas
baik dari dalam maupun dari luar tubuh sama bahayanya jika telah bertemu dengan
enzim atau asam lemak tak jenuh ganda. Karena serangan itu merupakan awal dari
kerusakan sel.
Tetapi anda tidak harus takut
sepanjang hidup karena anda telah mempunyai obat yang mujarab untuk
mengatasinya yaitu dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi dan kaya akan
antioksidan. Dan pasokan antioksidan tersebut saya pikir selalu ada di meja
makan anda setiap harinya.
REFERENSI
Dinna Sofia. 2005. Antioksidan adan Radikal Bebas. Majalah ACID
FMIPA Universitas Lampung Edisis III/Tahun V/Mei 2005, ISSN: 1410-1858. Lampung
Fesenden dan Fesenden. 1982. Kimia Organik Jilid 2. Erlangga. Jakarta
Hernani dan Mono Rahardjo. 2006. Tanaman Berkhasiat Antioksidan. Penebar
Swadaya. Jakarta
Pikiran Rakyat Online. 2008. Antioksidan, Zat Ajaib Antipenuaan Dini.
Terdapat dalam Situs Web (www.JawaBali.com)
Salma Salim. 1999. Kimia Organik Jilid 2. Erlangga. Jakarta
Fesenden dan Fesenden. 1982. Radikal Bebas dan Antioksidan Alami
Tumbuh-Tumbuhan. Jurnal Kesehatan No. 28/Januari/Tahun XI/1999.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar