Sabtu, 24 September 2011

Yang Menentukan Jalan Cintamu Bekerja

Bismillah….
“Ketika kau berharap ceritamu tertuang dalam sejarah… Maka tulislah cerita yang menyejarah..

Apa rahasianya ?
Syaratnya sederhana.. Engkau bekerja dengan CINTA”
Dalam kisah kehidupan, ada kalanya kita sulit mendefenisikan apa cita-cita kita. Menemukan titik balik hidup untuk memantapkan pilihan di ranah mana kita akan melangkah bukanlah perkara gampang. Ada mungkin yang dengan mudah mampu melewatinya. Bisa saja mereka memang telah merancang sebelumnya, atau memang keputusan-keputusan Allah justru hadir secara tak terduga untuk merubahnya.
Seperti perahu yang berlayar, kemungkinan ia akan kemana hanya ditentukan oleh dua hal, sang kapten dan alam yang membawa mereka. Hanya saja, kekuatan alam jauh lebih besar menentukan kemana perahu itu akan berlayar. Kekuatan alam ini-lah yang dikendalikan oleh Allah, Sang Penguasa setiap manusia, yang menentukan arah mana engkau akan berjalan.
Tapi, jika kita berpikir kembali, rasa-rasanya hidup kita lebih banyak menuliskan kelalaian dibanding kesyukuran. Silahkan saksikan betapa Allah tidak pernah memberikan teriknya matahari melebihi dari yang bisa kita tahan. Bayangkan saja jika Allah menurunkan hujannya hingga membanjiri seluruh bumi, betapa tersiksanya manusia. Namun segala makhluk Allah, Matahari, hewan, bulan, awan dan semua yang bertasbih untuk-Nya tak pernah sekalipun lali untuk mentaatinya. Kalau sudah begini, bukankah kita lebih hina dari mereka yang menyembah Allah tanpa pernah lalai ?
Yang akan menentukan dari setiap jalan yang kita tempuh ada pada kemantapan hati untuk memilih mana yang baik untuk akhiratmu. Keberhasilanmu mendapatkan potensi terbaiknya ditentukan dengan seberapa jauh engkau mengenal Tuhamu.
Sebaik-baiknya engkau mengenal Allah, maka sebaikpula engkau mengenal potensimu. Ia tidak akan pernah hadir sebelum kita menemukan siapa diri kita, siapa kita sesungguhnya, dan dari mana kita berasal. Kesadaran siapa kita dan dari mana kita, harus kita bersamai dengan perasaan cinta kepada Allah.
Cinta inilah yang menjadi kunci.
Jika engkau CINTA, maka pengorbanan bukanlah menjadi kendala..
Jika engkau CINTA, maka kelelahan bukanlah menjadi hambatan..
Sebab cinta dan energi yang lahir karena-Nya adalah sebuah catatan keabadiaan.
Berat memang, tidak ada yang mudah menjaga kenikmatan jiwa karena kerinduan yang meletup-letup kepada-Nya. Tidak ada yang begitu mudah mendapatkan energi cinta itu kemudian dengan gampangnya akan terpelihara sepanjang masa.
Kulitas CINTA-mu akan selaras dengan kualitas KERJA-mu..
Kualitas CINTA-mu akan berjalan beriringan dengan kualitas PENGORBANAN-mu..
Kulitas CINTA-mu akan tetap terjaga seiring dengan jatuhnya KERINGAT-mu…
Tidak mudah kawan.. Tidak ada yang mudah menjaga kekuatan CINTA-mu..
Itulah yang membedakan CINTA kepada ALlah dan CINTA kepada makhluknya.. Kecintaanmu kepada Makhluk Allah pengorbanannya tidak akan sebesar mempertahankan CINTA-mu pada Allah.. Karena Apa ?
Karena kecintaan yang suci kepada-Nya jauuuh lebih menumbuhkan dan membahagiakan dibanding kecintaanmu pada makhluk-Nya…
Waktu..
Waktu yang akan menentukan, siapa yang akan bertahan dengan kemurnian cinta untuk-Nya.. dan siapa yang akan jatuh karena kelelahan mempertahankan cinta-Nya..
Allah selalu ada bagi kita.. selagi kita merasa bahwa harap untuk selalu bersama-Nya takkan pernah berakhir..
“Maka rangkailah jalanan yang panjang itu menjadi cerita baru yang menyejarah.. jangan lupa.. Eratkan peganganmu dengan kekuatan CINTA yang murni..
Sehangat mentari.. ia akan selalu menyinari.. Secerah pagi.. ia akan selalu memberi Inspirasi..”

“untuk siapapun yang berjuang demi cintanya pada-Nya”

Kamis, 22 September 2011

Arsitek-arsitek Mungil di Alam

HARUN YAHYA
Binatang-binatang di alam sungguh menarik perhatian kita, terutama struktur tubuh mereka. Misalnya, citah memiliki sistem rangka dan sistem otot yang sempurna untuk berlari; elang memiliki desain aerodinamis paling unggul di dunia; dan lumba-lumba memiliki kulit serta tubuh yang diciptakan secara khusus, sehingga dapat berenang dan menyelam di air dengan sempurna. Gambaran tubuh binatang yang sempurna tanpa cacat ini adalah bukti untuk mengingatkan kita, bahwa tiap jenis makhluk hidup diciptakan oleh Allah.

Tapi, memiliki tubuh yang sempurna belumlah cukup. Sebab pada saat yang sama, binatang harus mengetahui bagaimana meng-gunakan bagian-bagian tubuhnya tersebut. Misalnya, sayap seekor burung hanya bermanfaat jika burung berhasil terbang, meluncur dan mendarat dengan sayapnya.
Berbagai satwa memperlihatkan keahlian mereka sejak saat mereka dilahirkan. Sebagai contoh, hanya perlu waktu setengah jam saja bagi bayi rusa yang baru lahir untuk berdiri dan berlari; bayi kura-kura yang sebelum menetas ditimbun dalam pasir oleh induk betinanya tahu, bahwa mereka harus memecah cangkang telur mereka dan bergerak ke permukaan pasir. Bahkan, mereka telah diajari bahwa segera setelah muncul di permukaan pasir, mereka harus mencapai lautan. Seolah-olah, semua binatang muncul di dunia ini dalam keadaan telah terlatih dengan baik.
Contoh paling menakjubkan dari ketrampilan mengagumkan yang dimiliki binatang adalah rumah yang mereka bangun sendiri dengan sangat ahli. Ketika kita memperhatikan arsitek-arsitek lain di alam, kita dapat dengan jelas melihat bahwa tiap-tiap mereka adalah keajaiban penciptaan. Marilah kita pelajari sebagian kecil saja dari ribuan contoh yang ada.
Si Buta Pembuat 'Gedung Pencakar Langit'
Rayap adalah serangga kecil yang menyerupai semut. Mereka hidup berkoloni dan membangun sarang raksasa untuk diri mereka sendiri. Satuan terkecil pembangun sarang tersebut adalah bata-bata mungil yang terbuat dari tanah, yang dibuat rayap-rayap pekerja dengan mencampurkan air liur mereka sebagai bahan perekat. Ukuran sarang rayap kadang dapat mencapai tiga sampai empat meter. Arsitektur sarang yang menyerupai bangunan pencakar langit raksasa bila dibandingkan dengan ukuran tubuh rayap itu sendiri, sungguh sangat menakjubkan.
Bagian dalam sarang rayap dipenuhi dengan lorong-lorong sempit. Di bagian dalam lorong-lorong tersebut, terdapat sekitar satu setengah juta rayap yang bekerja bersama dengan keharmonisan yang luar biasa.
Ketika kita mengamati penampang melintang sebuah sarang rayap, kita akan menemukan sebuah bilik khusus untuk ratu, sejumlah areal pertanian, gudang-gudang penyimpan dan lorong-lorong pengatur kondisi udara.
Rayap melakukan pekerjaan pembangunan dan perbaikan sarang. Selain itu, mereka juga senantiasa siap menghadapi musuh yang mungkin datang, serta bercocok tanam dalam sarang mereka dengan menanam jamur.
Kelangsungan hidup populasi besar seperti ini tergantung pada kondisi terpenting, yaitu kestabilan suhu dalam sarang dan keseim-bangan kadar air. Pemecahan masalah ini benar-benar sempurna. Papan-papan paralel dibuat di areal atap sarang rayap ini. Papan-papan yang terbuat dari lumpur tersebut mampu menyerap kandungan air yang dikeluarkan oleh tubuh rayap. Air ini menguap akibat panas di bagian dalam dan keluar menuju bagian atas melalui celah-celah pengatur kondisi udara pada sarang tersebut. Penguapan ini menurun-kan suhu dalam sarang dan juga menjamin kesinambungan sirkulasi udara. Panel-panel dalam sarang rayap melakukan fungsinya sebagai pengatur kondisi udara secara sempurna tanpa cacat.
Terdapat contoh memukau lainnya tentang pengetahuan konstruksi rayap. Spesies rayap lain, yang hidup di dataran Australia Utara, membuat sarang dengan bentuk menyerupai pisau belati, yakni sangat lebar dengan bagian tepi yang sangat tipis. Rahasia sarang ini terletak pada posisi sudutnya terhadap matahari. Rayap membangun sarangnya dengan sudut tertentu sehingga pada siang hari, ketika matahari berada di puncak ketinggi-an, sangat sedikit permukaan sarang yang terkena sinar matahari. Dengan demikian, panas yang diterima menjadi minimum. Sudut yang sama dipakai pada setiap sarang rayap jenis ini tanpa kesalahan.
Tapi, yang sesungguhnya paling menakjubkan adalah rayap yang mengerjakan semua bangunan megah ini ternyata buta. Jadi, bagaimana makhluk teramat kecil yang tak mampu melihat barang sesentimeter pun di depannya, mampu membangun menara raksasa berdasarkan perhitungan teknik yang rumit? Bagaimana satu setengah juta rayap dalam satu sarang mampu melakukan kerjasama sempurna seperti ini?
Ahli biologi David Attenborough, seorang naturalis terkenal berkebangsaan Inggris, berkomentar tentang pertanyaan ini pada salah satu dokumentasinya:
masing-masing (rayap) pekerja meletakkan adonan lumpur pada suatu tempat tertentu sebagaimana diinginkan oleh sebuah Rancangan Induk. Bagaimana mereka mampu mengerjakan hal tersebut, kita masih belum mengetahuinya.
Rancangan luar biasa yang tidak dapat dimengerti manusia, namun dipatuhi rayap tanpa sanggahan tersebut, adalah ilham yang diberikan Allah kepada makhluk ini.
Apartemen Bertingkat dari Kertas
Makhluk hidup lain yang mengingatkan kita pada lebah madu dengan kemampuan arsitektu-ralnya adalah lebah liar pembuat kertas. Spesies lebah ini mengunyah kayu dan menggu-nakannya untuk membuat selulosa, yakni kertas, di dalam mulutnya. Lalu ia menggunakan kertas ini untuk membangun sendiri sarangnya yang melingkar.
Ia membuat kantung-kantung heksagonal-persis seperti pada lebah madu-dari kertas yang ia rekatkan pada bagian dalam atap rumah. Ia menempatkan satu telur pada masing-masing heksagon pada atap rumah. Sekitar tiga minggu kemudian, larva menetas dari telur-telur tersebut. Larva ini menunjukkan kecerdasan yang mengejutkan dengan menutup lubang kantung yang sengaja dibiarkan terbuka oleh induknya. Dengan cara demikian, mereka menghindarkan diri jatuh ke lantai karena beban tubuh mereka. Setelah tumbuh beberapa minggu, mereka muncul dari dalam kantung sebagai lebah liar dewasa.
Lebah liar muda ini tidak menyia-nyiakan waktu dalam menjalani kehidupan. Setiap kewajiban yang harus mereka kerjakan telah diilhamkan dalam diri mereka oleh Pencipta mereka, yakni Allah.
Lebah muda tersebut memperbesar bangunan yang telah dimulai oleh induk-nya. Pada akhirnya, koloni yang lebih besar muncul. Sarang lebah tersebut kini telah menjadi sebuah blok apartemen bertingkat. Setiap lebah liar yang lahir di sini akan patuh secara penuh pada ilham yang diberikan kepadanya.
Rumah dari Lumpur
Pot kecil, yang mungkin pernah Anda jumpai dalam hidup anda, telah dibuat oleh spesies lebah liar lainnya. Lebah liar ini membuat lumpur lengket dengan mencam-purkan air liurnya dengan tanah lembab. Ia membuat pot-pot yang sangat seragam dengan menggunakan lumpur yang dibuatnya. Ia membuat bentuk pada lumpur tersebut dengan memutarnya secara terus-menerus. Ini adalah teknik yang sama sebagaimana yang digunakan manusia dalam pembuatan pot. Ketika pot selesai dibuat, ia tidak lupa untuk memberi leher dan lubang potnya. Ketika segala sesuatunya telah selesai, lebah tersebut memutar pantatnya ke arah mulut pot dan meletakkan telur di dalamnya. Setelah menambahkan sejumlah bahan makanan ke dalam pot, ia menutup rapat lubang mulut pada pot dan terbang pergi. Larva-larva yang menetas dari telur tersebut akhirnya akan memecah pot dan keluar untuk memulai hidup mereka secara mandiri.
Lebah-lebah muda yang lahir, mulai membangun pot-pot sempurna, persis seperti yang dilakukan oleh induknya, tanpa menjalani pendidikan dan pelatihan terlebih dahulu. Ketrampilan sempurna yang mereka miliki diilhamkan dalam diri mereka oleh Allah, yang telah menciptakan mereka.
Oleh karena itu, yang seharusnya kita takjubi dan puji ketika menyaksikan segala bentuk keindahan, estetika dan kemegahan adalah kebesaran Allah, yang menciptakan dan mengilhami semua konsep ini sebagaimana yang Dia kehendaki pada diri makhluk hidup ciptaan-Nya.?
❤ KETIKA CINTA BERBUAH SURGA ❤


♥ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ ♥

Alam semesta tercipta karna Cinta-Nya ...
Begitu pula halnya manusia di Dunia ...
Tercipta karna adanya kasih dari Sang Pencipta ...
Terwujud karna pesona keagungan Sang Pecinta ...

•.¸¸ﷲ¸¸.•.¸¸ﷲ¸¸.•.¸¸ﷲ¸¸.•.
¸¸ﷲ¸¸.•.¸¸ﷲ¸¸.•

Ketika Cinta menghapus duka dalam jiwa ...
Kegelisahan hilang dalam sekejap saja ...
Ketika Cinta menunjukkan cahaya syurga ...
Kehidupan dunia terasa begitu berharga ...

•.¸¸ﷲ¸¸.•.¸¸ﷲ¸¸.•.¸¸ﷲ¸¸.•.¸¸ﷲ¸¸.•.¸¸ﷲ¸¸.•

Banyak orang yang buta karna cinta ...
Banyak manusia yang terlena karna cinta ...
Inilah realita kehidupan umat manusia ...
Memiliki hati yang senantiasa berubah ubah ...

•.¸¸ﷲ¸¸.•.¸¸ﷲ¸¸.•.¸¸ﷲ¸¸.•.¸¸ﷲ¸¸.•.¸¸ﷲ¸¸.•

Tiada manusia yang terlepas dari cinta ...
Tiada makhluk yang hidup tanpa cinta ...
Karna Cinta adalah fitrah bagi manusia ...
Yang percaya akan kekuasaan Allah Azza Wa Jalla ...

Seorang Muslim tidak boleh terjebak pada tujuan memburu kenikmatan sesaat sebagaimana yang diderita oleh kaum yang tidak beragama...
Apa pun keadaannya seorang Muslim harus menggunakan karunia-Nya secara maksimal untuk mencapai kenikmatan yang bersifat permanen (akhirat)...

Dalam Hadits Qudsi, Allah Ta’ala berfirman,
”Aku dalam sangkaan hamba-Ku, dan Aku akan selalu bersamanya ketika ia mengingat-Ku. Kemudian apabila ia ingat Aku dalam dirinya, Aku pun mengingatnya dalam diri-Ku, dan jika ia ingat kepada-Ku dalam satu kaum, maka Aku akan mengingatnya dalam kaum yang lebih banyak dari pada kaum itu. Jika ia mendekat kepada-Ku sejengkal, Aku akan mendekatinya sehasta. Jika ia mendekati-Ku satu hasta, Aku akan mendekatinya sedepa. Dan jika ia datang kepada-Ku dengan berjalan kaki, aku akan datang kepadanya dengan lari-lari kecil.” (Riwayat Bukhari dan Muslim)

♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥::♥::♥ hamba ﷲ♥::♥::♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫.

Allah Azza Wa Jalla. berfirman,

لَا تَجِدُ قَوْمًا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآَخِرِ يُوَادُّونَ مَنْ حَادَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلَوْ كَانُوا آَبَاءَهُمْ أَوْ أَبْنَاءَهُمْ أَوْ إِخْوَانَهُمْ أَوْ عَشِيرَتَهُمْ أُولَئِكَ كَتَبَ فِي قُلُوبِهِمُ الْإِيمَانَ وَأَيَّدَهُمْ بِرُوحٍ مِنْهُ وَيُدْخِلُهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ أُولَئِكَ حِزْبُ اللَّهِ أَلَا إِنَّ حِزْبَ اللَّهِ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

“Tidak akan kamu jumpai suatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari
akhir berkasih sayang kepada orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya meskipun mereka itu adalah bapak-bapak mereka, anak-anak mereka, saudara-saudara mereka, maupun sanak keluarga mereka. Mereka itulah orang-orang yang ditetapkan Allah di dalam hati mereka dan Allah kuatkan mereka dengan pertolongan dari-Nya, Allah akan memasukkan mereka ke dalam surga-surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada-Nya. Mereka itulah golongan Allah, ketahuilah sesungguhnya hanya golongan Allah itulah orang-orang yang beruntung.” (Qs. Al-Mujadalah: 22)

Semoga kita bisa mengambil Ibroh dari artikel singkat ini ....Insya ALLOH ..

(¯`v´¯)♥ Aamiin Ya Robbal'alamiin ♥
manusia yang hanya berharap keberuntungan tanpa usaha keras.

Harapan adalah penghubung 
antara sepedih-pedihnya keadaan 
dengan seindah-indahnya kesyukuran.
Engkau yang tetap berharap dalam kesulitan, 
akan menemukan celah yang mengeluarkanmu 
dan memulihkan jiwamu.
Maka janganlah engkau menghapus 
harapan dari hatimu, karena ia adalah 
perajut serat kekuatan hatimu.
Engkau yang menggunakan harapanmu 
untuk menahan tangis dalam kepedihanmu, 
semoga Tuhan segera mengangkatmu keluar 
dan memanjakanmu dalam kedamaian 
dan kesejahteraan.
Aamiin
———————————————————————————————————————————————————————-
“Tentukanlah pilihan tindakan yang baik, 
tanpa bergantung kepada kualitas perasaan kita.” 
———————————————————————————————————————————————————————-
Engkau disebut kuat bukan karena badanmu kuat, 
tapi karena hatimu yang sedang dikecilkan dan bersedih itu, 
tetap bertahan dan menyabarkan diri.
Apapun yang terjadi kepadamu, 
akan tetap menjadi sesuatu yang menguatkanmu, 
jika engkau tidak mengijinkannya untuk melemahkanmu.
Tidak ada orang bisa disebut lemah, 
selama dia memilih untuk bersikap baik, melakukan yang baik, 
dan mensyukuri hubungan yang baik dengan sesamanya.
Pilihlah untuk menjadi jiwa yang sabar dan berbahagia
SENJATA CERDAS: ANTIBODI

Antibodi merupakan senjata yang tersusun dari protein dan dibentuk untuk melawan sel-sel asing yang masuk ke tubuh manusia. Senjata ini diproduksi oleh sel-sel B, sekelompok prajurit pejuang dalam sistem kekebalan. Antibodi akan menghancurkan musuh-musuh penyerbu. Antibodi mempunyai dua fungsi, pertama untuk mengikatkan diri kepada sel-sel musuh, yaitu antigen. Fungsi kedua adalah membusukkan struktur biologi antigen tersebut lalu menghancurkannya.
Berada dalam aliran darah dan cairan non-seluler, antibodi mengikatkan diri kepada bakteri dan virus penyebab penyakit. Mereka menandai molekul-molekul asing tempat mereka mengikatkan diri. Dengan demikian sel prajurit tubuh dapat membedakan sekaligus melumpuhkannya, layaknya tank yang hancur dan tak dapat bergerak atau melepaskan tembakan setelah dihantam rudal saat pertempuran. Antibodi bersesuaian dengan musuhnya (antigen) secara sempurna, seperti anak kunci dengan lubangnya yang dipasang dalam struktur tiga dimensi.
Tubuh manusia mampu memproduksi masing-masing antibodi yang cocok untuk hampir setiap musuh yang dihadapinya. Antibodi bukan berjenis tunggal. Sesuai dengan struktur setiap musuh, maka tubuh menciptakan antibodi khusus yang cukup kuat untuk menghadapi si musuh. Hal ini karena antibodi yang dihasilkan untuk suatu penyakit belum tentu mangkus bagi penyakit lainnya.
Membuat antibodi spesifik untuk masing-masing musuh merupakan proses yang luar biasa, dan pantas dicermati. Proses ini dapat terwujud hanya jika sel-sel B mengenal struktur musuhnya dengan baik. Dan, di alam ini terdapat jutaan musuh (antigen).
Hal ini seperti membuat masing-masing kunci untuk jutaan lubang kunci. Perlu diingat, dalam hal ini si pembuat kunci harus mengerjakannya tanpa mengukur kunci atau menggunakan cetakan apa pun. Dia mengetahui polanya berdasarkan perasaan.
Adalah sulit bagi seseorang untuk mengingat pola kunci, walau cuma satu. Jadi, apakah mungkin seseorang mampu mengingat desain tiga dimensi dari masing-masing kunci yang sesuai untuk membuka jutaan lubang kunci? Tentu saja tidak. Akan tetapi, satu sel B yang sedemikian kecil untuk dapat dilihat oleh mata, menyimpan jutaan bit informasi dalam memorinya, dan dengan sadar menggunakannya dalam kombinasi yang tepat. Tersimpannya jutaan formula dalam suatu sel yang sangat kecil merupakan keajaiban yang diberikan kepada manusia. Yang tak kurang menakjubkan adalah bahwa kenyataannya sel-sel menggunakan informasi ini untuk melindungi kesehatan manusia.
Jelas, rahasia kesuksesan luar biasa sel-sel amat kecil ini di luar batas pemahaman manusia. Saat ini, kekuatan pikiran manusia dikombinasikan dengan batas teknologi modern untuk menghadapi kecerdasan yang diperlihatkan oleh sel-sel tersebut. Sesungguhnya, ilmuwan evolusionis tidak dapat menutup mata terhadap semua tanda-tanda kecerdasan ini, yang merupakan bukti nyata keberadaan Sang Pencipta. Dalam bukunya, "Pewarisan Sifat dan Evolusi", Prof. Dr. Ali Demirsoy, seorang pembela fanatik evolusi di Turki mengakui:
Bagaimana dan dalam bentuk apa sel-sel plasma mendapatkan informasi ini, lalu memproduksi antibodi yang khusus dirancang berdasarkan informasi itu? Pertanyaan ini belum terjawab sampai saat ini.3
Sebagaimana pengakuan ilmuwan evolusionis di atas, cara antibodi dihasilkan merupakan hal yang belum dapat dipahami sepenuhnya. Teknologi abad ke-20 terbukti belum cukup bahkan untuk sekadar memahami metode produksi yang sempurna ini. Di masa akan datang, karena metode yang digunakan oleh sel-sel kecil ini - yang diciptakan untuk melayani umat manusia - dan cara mereka mewujudkannya belumlah tersingkap, semoga kesempurnaan dan seni dari sel-sel ini akan lebih dimengerti.

Struktur Antibodi
Sebelumnya telah dikatakan bahwa antibodi termasuk protein. Jadi, pertama-tama mari kita pelajari struktur protein tersebut.
Protein tersusun dari asam amino. Dua puluh jenis asam amino berbeda disusun dalam urutan yang berbeda untuk membentuk protein-protein yang berlainan, umpama membuat pelbagai kalung menggunakan manik-manik dengan dua puluh warna berbeda. Perbedaan utama antara protein-protein tersebut adalah urutan asam aminonya.
Perlu diingat, setiap kesalahan dalam urutan asam amino menjadikan protein tidak berguna, dan bahkan berbahaya. Karena itu, tidak boleh ada kesalahan sekecil apa pun dalam urutannya.
Jadi, bagaimana penghasil protein dalam sel dapat mengetahui bagaimana urutan asam amino yang menyusun mereka, dan protein apa yang akan dihasilkan? Instruksi untuk setiap protein dengan ribuan tipe yang berbeda dilakukan oleh gen yang ditemukan di bank data genetik pada inti sel. Dengan demikian, gen-gen ini dibutuhkan untuk memproduksi antibodi.
Ada suatu keajaiban penting disini. Di dalam tubuh manusia hanya ada seratus ribu gen, padahal antibodi yang dihasilkan 1.920.000. Artinya, sekitar sembilan ratus ribu gen hilang.
Lalu bagaimana mungkin sekelompok kecil gen mampu memproduksi antibodi sebanyak sepuluh kali lipat dari jumlahnya? Di sinilah keajaiban itu tersingkapkan. Sel menggabungkan seratus ribu gen yang dikandungnya itu dengan kombinasi berbeda untuk membentuk suatu antibodi baru. Sel tersebut menerima informasi dari beberapa gen dan menggabungkannya dengan informasi gen lain dan membuat produksi yang diinginkan berdasarkan kombinasi informasi tersebut.
Sebanyak 1.920.000 antibodi berbeda dibentuk dari 5.200 buah kombinasi.4 Proses ini memperlihatkan suatu kearifan dan perencanaan yang terlalu hebat untuk dipahami otak manusia, apalagi untuk merancangnya.
Tak terhingga jumlah kombinasi yang dapat diwujudkan dengan menggunakan seratus ribu gen tersebut. Akan tetapi, sel, dengan kecerdasan luar biasa, hanya menggunakan 5.200 kombinasi dasar dan menghasilkan 1.920.000 antibodi spesifik. Bagaimana cara suatu sel dapat belajar untuk membuat kombinasi yang tepat sementara peluang untuk membentuk antibodi yang diinginkan tak berhingga banyaknya? Lalu, dari mana sel itu mendapatkan ide untuk membuat kombinasi tersebut?
Satu sel B menggandakan antibodi spesifiknya dan mencantolkannya ke permukaan luar membran selnya. Antibodi memanjang keluar seperti jarum, aerial yang sudah menyesuaikan diri menunggu berkontak dengan sekeping protein tertentu yang bisa mereka kenali. Antibodi tersebut terdiri dari dua rantai ringan dan dua rantai berat asam amino yang bersambungan dalam bentuk Y. Bagian tetap dari rantai itu sama di pelbagai jenis antibodi. Tetapi bagian bergerak ujung lengan masing-masing mempunyai rongga berbentuk unik yang tepat sesuai dengan bentuk bagian protein yang "dipilih" antibodi.
Setelah digandakan sampai jutaan, sebagian besar sel B berhenti membelah dan menjadi sel plasma, jenis sel yang bagian dalamnya berisi alat untuk membuat satu produk antibodi. Sebagian sel B lain membelah terus tak berhingga, dan menjadi sel memori. Antibodi bebas yang dibuat oleh sel plasma berkeliling di darah dan cairan limpa. Ketika antibodi mengikatkan diri pada antigen sasarannya, bentuknya berubah. Perubahan bentuk inilah yang membuat antibodi "menempel" di bagian luar makrofag.

Lagi pula, kombinasi yang dihasilkan memiliki tujuan tertentu, dan dimaksudkan untuk memproduksi antibodi pelawan antigen yang masuk ke tubuh. Jadi, sel tersebut juga memahami karakter jutaan antigen yang masuk ke tubuh manusia.
Tidak satu pun ahli di dunia mampu menghasilkan desain sempurna tiada banding seperti ini. Akan tetapi sel-sel yang berukuran hanya seperseratus milimeter, mampu melakukannya. Lalu, bagaimana sel tersebut mempelajari sistem spesial itu?
Nyatanya, tidak ada sel yang berkesempatan "mempelajari" fungsi biologis dalam artian sebenarnya. Ini dikarenakan sel tidak memiliki kemampuan untuk melaksanakan hal itu sejak lahir. Mereka tidak pula berkesempatan mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan selama masa hidupnya. Kalau demikian halnya, adalah suatu keniscayaan bahwa sistem yang ada di dalam sel pastilah sudah siap dan lengkap sejak awal kehidupan. Sel-sel itu juga tidak mempunyai keterampilan untuk mempelajari kombinasi kunci, tidak pula ia punya waktu untuk mempelajarinya, karena hal itu akan menyebabkan kegagalannya menghentikan antigen yang memasuki tubuh, dan tubuh akan kalah dalam pertempuran itu.
Ada makna tersendiri di balik kenyataan bahwa sistem yang mencengangkan umat manusia bahkan pada titik pemahaman ini ditempatkan pada sebuah sel yang tidak memiliki kemampuan untuk berpikir dan bernalar. Ini merupakan cerminan dari keunikan ciptaan Allah Yang Maha Mengetahui, pada sel yang sangat kecil. Dalam Al Quran dinyatakan bahwa kemahabijaksanaan Allah meliputi segalanya:
"... mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa lelah memelihara keduanya, dan Allah Maha-tinggi lagi Mahabesar." (QS. Al Baqarah, 2: 255)
Jika Anda mendesain suatu molekul antibodi, bagaimana cara Anda melakukannya? Pertama-tama, Anda harus mengadakan penelitian menyeluruh sebelum menentukan bentuk molekul tersebut. Tentu Anda tidak dapat membentuknya secara acak tanpa tahu pasti tugas si molekul. Karena antibodi yang ingin Anda produksi akan berkontak dengan anti-gen, Anda juga harus sangat menguasai struktur dan spesifikasi antigen tersebut.
Terakhir, antibodi yang Anda hasilkan harus memiliki pola khusus dan unik pada salah satu ujungnya. Hanya dengan demikian ia dapat mengikatkan diri dengan antigen. Ujung yang lainnya harus serupa dengan antibodi lainnya. Inilah satu-satunya cara untuk menonaktifkan antigen perusak. Kesimpulannya, satu ujung bersifat standar, sedangkan ujung yang lainnya harus berbeda dengan lainnya (ada lebih dari satu juta tipe yang berbeda).
Bagaimanapun juga, manusia tidak dapat menciptakan suatu anti-bodi, apa pun teknologi yang ada di hadapan mereka. Antibodi yang dihasilkan dari laboratorium tetap diperoleh dari contoh antibodi yang diambil dari tubuh manusia, atau dari tubuh makhluk hidup lainnya.

Pengelompokan Antibodi
Sebelumnya telah kita sebutkan bahwa antibodi adalah sejenis protein. Protein-protein yang berfungsi untuk melindungi tubuh lewat proses kekebalan ini dinamakan "imuno globulin", disingkat "Ig".
Protein paling khas pada sistem pertahanan, molekul imuno globulin mengikatkan diri pada antigen untuk menginformasikan kepada sel-sel kekebalan lainnya tentang keberadaan antigen tersebut atau untuk memulai reaksi berantai perang penghancuran.
IgG (Imuno globulin G): IgG merupakan antibodi yang paling umum. Dihasilkan hanya dalam waktu beberapa hari, ia memiliki masa hidup berkisar antara beberapa minggu sampai beberapa tahun. IgG beredar dalam tubuh dan banyak terdapat pada darah, sistem getah bening, dan usus. Mereka mengikuti aliran darah, langsung menuju musuh dan menghambatnya begitu terdeteksi. Mereka mempunyai efek kuat anti-bakteri dan penghancur antigen. Mereka melindungi tubuh terhadap bakteri dan virus, serta menetralkan asam yang terkandung dalam racun.
Selain itu, IgG mampu menyelip di antara sel-sel dan menyingkirkan bakteri serta musuh mikroorganis yang masuk ke dalam sel-sel dan kulit. Karena kemampuannya serta ukurannya yang kecil, mereka dapat masuk ke dalam plasenta ibu hamil dan melindungi janin dari kemungkinan infeksi.
Jika antibodi tidak diciptakan dengan karakteristik yang memungkinkan mereka untuk masuk ke dalam plasenta, maka janin dalam rahim tidak akan terlindungi melawan mikroba. Hal ini dapat menyebabkan kematian sebelum lahir. Karena itu, antibodi sang ibu akan melindungi embrio dari musuh sampai anak itu lahir.
IgA (Imuno globulin A): Antibodi ini terdapat pada daerah peka tempat tubuh melawan antigen seperti air mata, air liur, ASI, darah, kantong-kantong udara, lendir, getah lambung, dan sekresi usus. Kepekaan daerah tersebut berhubungan langsung dengan kecenderungan bakteri dan virus yang lebih menyukai media lembap seperti itu.
Secara struktur, IgA mirip satu sama lain. Mereka mendiami bagian tubuh yang paling mungkin dimasuki mikroba. Mereka menjaga daerah itu dalam pengawasannya layaknya tentara andal yang ditempatkan untuk melindungi daerah kritis.
Antibodi ini melindungi janin dari berbagai penyakit pada saat dalam kandungan. Setelah kelahiran, mereka tidak akan meninggalkan sang bayi, melainkan tetap melindunginya. Setiap bayi yang baru lahir membutuhkan pertolongan ibunya, karena IgA tidak terdapat dalam organisme bayi yang baru lahir. Selama periode ini, IgA yang terdapat dalam ASI akan melindungi sistem pencernaan bayi terhadap mikroba. Seperti IgG, jenis antibodi ini juga akan hilang setelah mereka melaksanakan semua tugasnya, pada saat bayi telah berumur beberapa minggu.
Pernahkah Anda mempertanyakan siapa gerangan yang mengirimkan antibodi yang berusaha melindungi Anda dari mikroba pada saat Anda masih dalam bentuk embrio dan tidak mengetahui apa-apa? Mungkinkah itu ibu, atau ayah? Atau mungkinkah mereka memutuskan bersama dan mengirimi Anda antibodi secara bersama-sama? Tentu saja pertolongan yang kita bicarakan ini di luar kendali kedua orang tua. Si ibu malah tidak menyadari bahwa dia telah dikaruniai rancangan bantuan ini. Sang ayah juga tidak menyadari apa yang telah terjadi.
Lalu kenapa sel-sel itu berada di payudara ibu? Kenapa pembuatan antibodi berlangsung dengan cara tersebut? Kekuatan mana yang memberi tahu sel-sel itu bahwa bayi yang baru lahir membutuhkan antibodi? Bukan suatu kebetulan bahwa sel yang terlibat dalam pembuatan anti-bodi untuk bayi ditempatkan pada bagian yang akan diisap sang bayi.
Di sini, kembali ada keajaiban penting. Antibodi merupakan organisme yang tersusun dari protein. Sedangkan protein dicerna dalam lambung manusia. Karena itu, normalnya, bayi yang menyusu pada ibunya akan mencerna antibodi ini dalam lambungnya, sehingga tidak lagi terlindung dari mikroba. Akan tetapi, lambung bayi yang baru lahir diciptakan sedemikian rupa untuk tidak mencerna dan menghancurkan antibodi ini. Pada tahap ini, produksi enzim pencerna protein masih sangat sedikit. Maka, antibodi yang sangat penting untuk hidup itu tidak dicerna dan akan melindungi bayi yang baru lahir dari musuhnya.
Keajaiban tidak berhenti sampai di sini. Antibodi yang tidak dapat dihancurkan lambung ini dapat diserap oleh usus secara utuh. Sel-sel usus pada bayi diciptakan sedemikian rupa untuk melakukan hal itu.
Tak disangkal lagi, bukanlah kebetulan bahwa peristiwa menakjubkan di atas ditata dalam suatu urutan. Tubuh manusia, suatu contoh penciptaan yang sangat teliti, menjalani tahap-tahap sempurna dari embrio sampai memiliki sistem kekebalan yang berfungsi penuh. Pastilah, pembuat perhitungan yang sangat tepat ini adalah Allah. Dia yang menciptakan segala sesuatu berdasarkan perencanaan sangat rumit.
IgM (Imuno globulin M): Antibodi ini terdapat pada darah, getah bening, dan pada permukaan sel B. Pada saat organisme tubuh manusia bertemu dengan antigen, IgM merupakan antibodi pertama yang dihasilkan tubuh untuk melawan musuh.
Janin dalam rahim mampu memproduksi IgM pada umur kehamilan enam bulan. Jika musuh menyerang janin, jika janin terinfeksi kuman penyakit, produksi IgM janin akan meningkat. Untuk mengetahui apakah janin telah terinfeksi atau tidak, dapat diketahui dari kadar IgM dalam darah.
IgD (Imuno globulin D): IgD juga terdapat dalam darah, getah bening, dan pada permukaan sel B. Mereka tidak mampu untuk bertindak sendiri-sendiri. Dengan menempelkan dirinya pada permukaan sel-sel T, mereka membantu sel T menangkap antigen.
IgE (Imuno globulin E): IgE merupakan antibodi yang beredar dalam aliran darah. Antibodi ini bertanggung jawab untuk memanggil para prajurit tempur dan sel darah lainnya untuk berperang. Antibodi ini kadang juga menimbulkan reaksi alergi pada tubuh. Karena itu, kadar IgE tinggi pada tubuh orang yang sedang mengalami alergi.
Upaya Para Evolusionis untuk Menyembunyikan Bukti Penciptaan-Nya
Pertama, mari kita tinjau kembali informasi yang kita peroleh sejauh ini:
- Antibodi akan mengunci antigen yang memasuki tubuh.
- Dihasilkan antibodi berbeda untuk masing-masing musuh.
- Sel mampu menghasilkan ribuan antibodi berbeda untuk ribuan antigen berlainan.
- Produksi ini dimulai langsung pada saat musuh memasuki tubuh dan teridentifikasi.
- Terdapat kesesuaian antara antigen dengan antibodi tiga dimensi, yang dihasilkan khusus untuk antigen itu, persis seperti anak kunci cocok dengan lubangnya.
- Sel, jika dibutuhkan, dengan sengaja menyusun informasi yang dimilikinya dan menghasilkan antibodi-antibodi yang berbeda.
- Sembari melakukan hal itu, sel memperlihatkan kearifan dan perencanaan yang jauh melampaui batas pemahaman akal manusia.
- Antibodi tertentu, yang terdapat khusus dalam ASI, memenuhi kebutuhan antibodi bayi yang belum mampu untuk memproduksi antibodi ini sendiri.
- Lambung bayi tidak akan mencerna antibodi, melainkan melewatkannya agar dapat melindungi tubuh bayi.
Di sini kita lihat sistem yang bekerja sempurna. Dalam sel-sel yang memproduksi antibodi, Allah menempatkan informasi yang berisikan rancangan konstruksi antibodi. Kesemua informasi itu dapat mengisi penuh ribuan halaman ensiklopedi. Lebih jauh, Allah mengaruniai sel-sel itu kemampuan untuk membuat kombinasi yang melampaui pemikiran manusia.
Bagaimana orang yang meyakini evolusi akan menjelaskan keberadaan sistem yang sempurna ini? Jawabannya sangat sederhana: Mereka tidak mampu menjelaskannya.
Yang mereka lakukan hanyalah mengedepankan asumsi tidak logis yang saling bertentangan. Banyak skenario rekaan tanpa sedikit pun kebenaran ilmiah yang dimaksudkan semata-mata untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaan "Bagaimana kita dapat menjelaskan sistem ini dari sudut pandang evolusi?"
Skenario yang paling populer bersikukuh bahwa sistem kekebalan tubuh berkembang dari satu antibodi. Berikut ini ringkasan skenario yang tidak mempunyai landasan ilmiah tersebut:
Pada awalnya sistem pertahanan tubuh terdiri dari satu gen yang memproduksi satu tipe imunoglobulin (semacam protein). Akan tetapi gen ini "dengan cepat memperbanyak dirinya sendiri(!)" dan mengembangkan kembarannya ini sehingga membentuk molekul imunoglobulin yang berbeda. Kemudian dikembangkan mekanisme kontrol yang akan mengawasi pembentukan gen-gen berbeda yang memiliki kemampuan untuk kombinasi ulang.
Contoh ini penting untuk memperlihatkan betapa goyahnya pijakan tempat teori evolusi. Dari contoh ini juga dapat dipahami metode palsu dan bersifat mencuci otak yang sering dipilih para evolusionis. Mari kita lihat kebohongan ini kalimat demi kalimat:
Kalimat 1: "Pada awalnya sistem pertahanan tubuh terdiri dari satu gen yang memproduksi satu tipe imunoglobulin (semacam protein)." Pertanyaan pertama yang harus diajukan adalah: "Siapa yang menciptakan gen awal ini?"
Evolusionis mencoba memperlihatkan tahap ini sebagai sesuatu yang tak berarti dan mengelakkannya. Tetapi, bagaimana gen awal ini bermula harus dijelaskan. Secara ilmiah mustahil suatu gen membentuk dirinya sendiri. Mustahilnya pembentukan tak sengaja dari urutan gen adalah kenyataan yang sering diakui oleh ilmuwan evolusionis. Dalam hal ini kita dapat mencontohkan Prof. Ali Demirsoy, seorang evolusionis dari Turki:
Yaitu, jika kehidupan membutuhkan urutan tertentu, maka dapat dikatakan peluang terjadinya hanya satu kali di seluruh jagat raya. Kalau tidak, ada campur tangan kekuatan metafisik tak terdefinisikan dalam pembentukannya. 5
Namun para evolusionis menyembunyikan hal ini dan melontarkan pemikiran bodoh seperti "apa pun argumennya, pasti ada satu gen pada awalnya." Jelas sekali, skenario ini runtuh pada langkah pertama.
Kalimat 2: "Akan tetapi gen ini 'dengan cepat memperbanyak dirinya sendiri(!)' dan mengembangkan kembarannya ini sehingga membentuk molekul imunoglobulin yang berbeda"
Kendati mustahil, anggaplah memang ada satu gen pada awalnya. Meskipun sama sekali tidak mungkin gen pertama tersebut membentuk dirinya sendiri, para evolusionis mengeluarkan pernyataan yang tidak memiliki landasan ilmiah seperti "ia memperbanyak dirinya sendiri." Pernyataan itu, yang tidak memiliki nilai ilmiah merupakan contoh bagus kedok para evolusionis. Hipotesa yang menyatakan bahwa suatu gen terbentuk dan membuat salinan berbeda dari dirinya tidak bersesuaian dengan aturan logis serta fakta-fakta ilmiah.
Di samping itu, antibodi yang dihasilkan gen khayalan yang katanya membentuk dirinya sendiri beserta salinannya, harus memiliki kemampuan dan struktur yang dapat menghentikan antigen yang datang dari dunia luar. Hal ini berarti Pencipta yang sama, yaitu Allah, menciptakan antigen serta gen, yang bertanggung jawab untuk memproduksi antibodi untuk melawan antigen.
Kalimat 3: "Kemudian dikembangkan mekanisme kontrol yang akan mengawasi pembentukan gen-gen berbeda yang memiliki kemampuan untuk kombinasi ulang."
Tidak mampu menjelaskan prinsip kerja mekanisme kontrol dan kombinasinya, para evolusionis menghindari topik ini dengan mengatakan bahwa "sistem ini ada dengan sendirinya" agar sesuai dengan maksud mereka. Mereka tidak berusaha menjelaskan bagaimana sistem yang luar biasa ini dibangun oleh dirinya sendiri secara kebetulan. Pada saat mereka mencoba memberi penjelasan tentang hal ini, yang dapat mereka kemukakan hanyalah skenario mengada-ada dan menggelikan. Dengan demikian mereka telah menyingkapkan kelemahan serta tidak masuk akalnya pernyataan yang mereka buat.
Demikian hebatnya kearifan yang ditunjukkan mekanisme kontrol ini sehingga sekitar dua juta produk dengan struktur berbeda terbentuk dari ribuan kombinasi unit informasi. Sebagaimana yang dijelaskan di atas, sel dan sistem apa pun di dalam sel sama-sama tidak mempunyai kemampuan untuk "belajar" dan "mengembangkan". Lagi pula, sel membuat kombinasi informasi ini dengan memilih hanya satu pilihan tepat di antara begitu banyak kemungkinan. Oleh karena itu, hal ini membutuhkan mekanisme pemilihan yang jauh lebih sadar dan masuk akal.
Mereka yang mengeluarkan pernyataan di atas mungkin akan mengembangkan teori berikut untuk produk apa pun yang dihasilkan dari teknologi atau pemikiran manusia:
"Lempeng batu tulis terbentuk dengan sendirinya dan belakangan berkembang menjadi komputer." Atau,
"Layang-layang terbuat dengan sendirinya kemudian berkembang menjadi pesawat jet."
Kalimat di atas terdengar konyol bagi siapa pun. Akan tetapi, kalimat ini malah masih lebih logis daripada mengatakan bahwa elemen dari sistem pertahanan, yang prinsip kerjanya belum tersingkapkan, ada secara kebetulan.
Terlebih lagi, antibodi saja tidak cukup untuk melindungi tubuh manusia. Agar sistem kekebalan berfungsi, dan agar tubuh manusia dapat bertahan hidup, diperlukan kerja sama antara makrofag, sel T penolong, sel T pembunuh, sel-sel T penekan, sel pengingat, sel B, dan banyak faktor lain.
Sebuah Contoh Dari Penciptaan Sempurna

“Inilah ciptaan Allah, maka perlihatkanlah olehmu kepadaku apa yang telah diciptakan oleh sembahan-sembahan-(mu) selain Allah. Sebenarnya orang-orang yang zalim itu berada di dalam kesesatan yang nyata.”
(QS. Luqman, 31: 11) !
Kita mengetahui bahwa para laba-laba adalah "insinyur-insinyur" pembuat jaring, dengan keajaiban arsitektur dan rekayasanya. Mereka juga merupakan mesin-mesin pembunuh yang memiliki kemampuan untuk: membuat perangkap, membangun sarang di bawah air, memburu mangsa dengan lasso, melepaskan racun, melompat ratusan kali lebih tinggi dari tubuhnya sendiri, membuat benang-benang yang lebih kuat daripada baja dalam tubuhnya sendiri, menyamarkan diri selama berburu. Kita akan menjumpai keajaiban-keajaiban lainnya jika kita mengamati struktur tubuhnya serta sifat-sifat yang dimilikinya.
Banyak keistimewaan pada semua tubuh laba-laba yang menjadi bukti bahwa mereka itu diciptakan, antara lain: sisir-sisir yang berfungsi seperti pabrik tenun, laboratorium-laboratorium penghasil bahan kimia, organ-organ pencernaan yang sangat ampuh, indra yang mampu merasakan getaran yang sangat kecil, taring yang kuat untuk menyuntikan racun, dan lain-lain. Melihat semua sifat ini, laba-laba menjadi pengingkar terhadap teori evolusi dan sekali lagi meruntuhkan hipotesis menggelikan yang bernama kejadian kebetulan.
Mari kita amati organ-organ laba-laba dan keistimewaan-keistimewaannya.
Tubuhnya
Secara mendasar, tubuh laba-laba terdiri dari dua bagian, kepala dan dada yang menyatu (cephalothorax), serta perut. Kepala dan dada memiliki delapan mata, delapan kaki, dua taring bisa dan dua peraba. Pada ujung perut yang lembut dan elastik terdapat cerat pemintal dan lubang-lubang untuk sistem pernafasan. Cephalothorax dan perut dihubungkan oleh batang kecil yang disebut "pedicel". Tidak ada mahluk lain yang pinggangnya seramping laba-laba. Melalui batang yang ukurannya kurang dari 1 mm ini dilewatkan alat pencernaan, pembuluh-pembuluh darah, pipa-angin, dan sistem syaraf. Kasarnya, terdapat sistem linier khusus yang menghubungkan kedua bagian tubuh laba-laba ini. Saluran-saluran tersebut membentuk suatu hubungan antara mekanisme luar biasa yang ada dalam struktur tubuh laba-laba (kelenjar-kelenjar bisa, kelenjar-kelenjar penghasil sutera, keseluruhan sistem syaraf tubuh, sistem pernafasan, dan sistem sirkulasi darah) dan otak.


Bagi laba-laba, membangun sebuah jaring seperti di samping ini haruslah mempunyai sisir yang berfungsi seperti pabrik pemintalan, laboratorium yang memproduksi bahan kimia, dan banyak lagi organ kompleks di dalam tubuhnya. Laba-laba yang memiliki semua ini, tanpa pengecualian, serta berbagai karakteristik yang relevan, menyangkal klaim evolusi dan mempersaksikan penciptaan yang sempurna oleh Tuhan.ion and bear witness to God's perfect creation.

Kaki-kaki Yang Berdayaguna

Laba-laba sangat peka terhadap getaran pada jaring mereka. Laba-laba Black Widow betina mampu menentukan apakah sumber getaran pada jaringnya adalah serangga yang tertangkap atau pejantan yang datang untuk mencari pasangan.
Laba-laba memiliki empat pasang kaki yang membuatnya mampu berjalan dan memanjat bahkan pada kondisi yang paling sulit sekalipun. Tiap-tiap kaki terdiri dari tujuh [tiga?] bagian. Pada masing-masing ujung kaki terdapat rambut-rambut yang disebut sebagai "scopula". Berkat inilah laba-laba dapat berjalan pada dinding atau dalam keadaan terbalik.
Konstruksi khusus dari kaki laba-laba tidak sekedar membuatnya mampu berjalan di permukaan yang tidak datar. Meskipun matanya tidak melihat dengan baik, karena konstruksi kakinya lah ia dapat bergerak dengan nyaman di malam hari. Beberapa spesies laba-laba hanya dapat mengindra cahaya …??????…, atau dengan kata lain hanya memiliki 10 persen daya lihat manusia. Namun meskipun demikian, laba-laba dapat membuat jaring dan bergerak di dalam jaring tersebut pada malam hari dengan mudahnya.

Foto yang diperbesar dari rambut-rambut sensitif pada kaki laba-laba.
The special construction of spiders' legs does not stop with allowing it to walk on non-flat surfaces. Despite the fact that their eyes do not see well, the spiders' ability to move about comfortably at night is due to the construction of their legs. Some species of spider can only sense light, or in other words possess only 10 percent of the sight of a human being. But despite this, spiders spin their webs at night and move about easily on them at the same time.
Laba-laba berjalan tanpa menginjak bagian-bagian jaring yang lengket, dan hanya menginjak bagian-bagian yang kering. Karenanya pula laba-laba mampu lolos dari kejaran musuh. Meskipun sempat menginjak bagian yang lengket, dan ini pun jarang terjadi, suatu cairan khusus mencegah kaki-kakinya melekat ke bagian lengket. Tiap ujung sisir yang dikenal sebagi cerat pemintal ditutupi oleh ratusan spigot. Sutera cair yang dihasilkan kelenjar-kelenjar dalam perutnya, dikeluarkan dari tubuh melalui cerat ini dan dipintal dalam bentuk sutera.
Spiders move about without treading on the sticky parts of the web, only the dry parts. They owe the fact that they are able to escape without getting caught, on the rare occasions that they tread on the sticky parts, to the fact that their feet are coated with a special liquid from their glands. The ends of the combs are known as spinnerets, each of which is covered with hundreds of spigots. The liquid silk produced by the glands in its abdomen is pushed out of the body by these nozzles and then spun in the form of silk.
Kemampuan-kemampuan indera superior
Kecuali laba-laba pelompat, kebanyakan laba-laba memiliki penglihatan yang buruk, dan hanya dapat melihat dalam jarak dekat. Kelemahan yang sangat tidak menguntungkan mahluk pemburu ini diimbangi oleh sistem peringatan dini yang sensitif.
Sistem peringatan tersebut bekerja berdasarkan indera peraba. Tubuhnya ditutupi rambut-rambut yang sangat sensitif terhadap getaran. Setiap rambut terhubung ke ujung syaraf. Getaran-getaran akibat sentuhan, atau bahkan suara dan bau, merangsang rambut-rambut ini. Getaran rambut-rambut mengaktifkan ujung-ujung syaraf. Syaraf-syaraf ini selanjutnya menyampaikan pesan ini ke otak. Dengan cara ini laba-laba dapat waspada bahkan terhadap getaran paling kecil sekalipun.
Laba-laba tidak dapat mendeteksi keberadaan mangsa yang tidak bergerak. Namun dengan menafsirkan getaran-getaran yang disebabkan mahluk-mahluk hidup, ia dapat mendeteksi posisi korban di dalam jaringnya. Jika tidak sepenuhnya yakin akan posisi mangsanya, ia memastikannya dengan jalan mengetuk-ngetuk dan dengan menggoyangkan jaringnya. Dari getaran-getaran yang dihasilkan, ia dapat menentukan lokasi mangsanya.

Salah satu laba-laba yang dikenal paling efektif memanfaatkan sifat pengiriman getaran jaringnya adalah laba-laba monyet, atau laba-laba jaring terowongan.
Kaki laba-laba merupakan organ yang sangat dibantu oleh rambut-rambut peraba. Rambut-rambut ini berongga dan kaku. Laba-laba dapat mengindera getaran yang timbul dari sumber usikan hingga sejauh satu meter. Selain itu, pada rambut kakinya terdapat sistem pengindera lain yang sensitif terhadap temperatur. Juga ada bintik-bintik pitak di permukaan tubuhnya dengan ujung syaraf yang sangat sensitif di bawahnya. Karena semuanya ini, laba-laba dapat merasakan setiap gerakan yang terjadi di sekitarnya, atau setiap benda yang mendekatinya, bahkan yang terjadi pada kulitnya sendiri.
Jika seekor laba-laba kehilangan sebuah kakinya, beberapa lama kemudian akan tumbuh penggantinya. Kaki yang baru lebih pendek dari kaki asalnya. Laba-laba tersebut tidak menggunakan kaki ini untuk berjalan, bahkan tidak membiarkannya menyentuh tanah. Fakta menunjukkan bahwa laba-laba dapat berjalan dengan nyaman walau hanya dengan setengah jumlah kakinya, yakni empat kaki saja. Satu-satunya alasan bagi tumbuhnya kaki baru ini, meskipun pendek, adalah kebutuhannya akan rambut-rambut penginderanya.
Ketajaman indera laba-laba terhadap getaran sedemikian tinggiya sehingga dapat mengetahui apakah sumber getaran itu mangsa yang tertangkap jaring ataukah laba-laba jantan yang datang untuk berkencan.
Hingga beberapa tahun yang lalu, diduga bahwa konstruksi elastik pada jaring tidak dapat meneruskan getaran. Namun hasil riset yang menggunakan mesin-mesin yang baru dikembangkan, "Vibrometri Laser Doppler", menunjukkan hasil yang sama sekali bertentangan. Meskipun konstruksinya elastik, kini diketahui bahwa jaring laba-laba menyalurkan getaran, bahkan menaikkan tingkat getarannya.32 Hanya saja alasan ilmiahnya sampai kini belum diketahui.
Pada siang hari tarantula ini hidup di dalam jaring berbetuk kantung tidur yang dibuatnya. Pada malam hari ia me-ninggalkan jaring yang menyamarkannya itu dan pergi berburu. Tubuh tarantula ditutupi oleh rambut yang bekerja seperti sistem peringatan dini. Rambut-rambut ini amat sensitif sehingga bahkan dapat menangkap getaran di udara yang ditimbul-kan oleh suara.

Laba-laba dapat mengindera beragam peringatan dengan sangat jelas, mulai dari gelombang bunyi kecil hingga getaran pada jaringnya. Dari sudut pandang laba-laba, sistem peringatan dini ini, yang disalurkan lewat jaring, merupakan mekanisme yang sangat penting yang memiliki karakteristik-karakteristik yang sangat berguna. Mengingat bahwa setiap helai rambut, yang jumlahnya ribuan, pada tubuh laba-laba ini terhubung ke ujung syaraf dan selanjutnya ke otak, dan mengingat bahwa laba-laba dapat mengevaluasi dengan cepat tanda peringatan yang diterimanya, maka kerumitan sistemnya menjadi semakin nyata.
Taring-taring Pemompa Racun

Tatkala cangkangnya menjadi terlalu sempit bagi pertumbuhan tubuh, tarantula harus menyingkirkannya. Tarantula dewasa bertumbuh meninggalkan kulitnya yang keras sekitar sekali setahun, dengan berguling dan bergelut selama berjam-jam, seperti sebuah tangan yang mencoba lepas dari sarung tangan yang sangat ketat. Ketika proses melepaskan cangkang ini rampung, laba-laba menjadi baru lagi lengkap dengan semua sistemnya dan mempunyai cangkang baru yang sifatnya sama dengan yang lama.
Laba-laba memiliki dua taring ampuh di depan matanya. Taring-taring ini merupakan senjata yang digunakan laba-laba untuk berburu dan mempertahankan diri. Di belakang masing-masing taring terdapat kelenjar bisa yang menyemprotkan racun maut. Jika laba-laba ingin membuat mangsanya tak berkutik, ia menancapkan taringnya ke tubuh mangsanya. Kemudian memompakan bisanya ke tubuh korbannya melalui lubang-lubang di taringnya.

Taring laba-laba
Laba-laba juga menggunakan alat maut yang menakutkan ini untuk membangun sarangnya dan untuk mengangkat benda-benda kecil. Di sisi kedua taring terdapat alat peraba yang disebut pedipalp. Laba-laba menggunakannya untuk memeriksa korban yang tertangkap dalam jaring.
Seperti telah kita lihat, sistem pengindraan laba-laba merupakan sebuah rancangan yang sangat khusus. Jelas sistem seperti ini menggugurkan pendapat teori evolusi yang mengatakan bahwa setiap mahluk berkembang sejalan dengan waktu. Selain itu, suatu hal yang mustahil untuk menjelaskan bahwa sistem penghasil racun maut dalam tubuh laba-laba merupakan kejadian kebetulan.
Susunan kimia bisa laba-laba ampuh untuk membunuh serangga. Agar tidak membahayakan, bisa ini disimpan di tempat yang terisolasi secara khusus. Taring laba-laba juga sangat fungsional. Mekanisme pemompaan bisa yang terletak di dalam taring tajam ini memudahkan pemindahan bisa ke tubuh korban. Dengan demikian, taring ini berfungsi sebagai senjata kimia sekaligus sebagai senjata fisik. Hal ini sekali lagi menunjukkan bahwa setiap bagian tubuh laba-laba memiliki perencanaan yang khusus, yang tidak dapat dijelaskan dengan konsep-konsep kebetulan, mutasi, atau mekanisme evolusioner khayal lainnya.
Laba-laba, lengkap dengan segala sifatnya, diciptakan Tuhan. Semua sifat ini merupakan bukti atas karya-ciptaNya.
Pelumpuhan Mangsa Dan Sistem Pencernaan
Laba-laba membungkus rapat binatang-binatang yang tertangkap dalam jaringnya dengan benang khusus. Benang ini dibuatnya setelah korban benar-benar terjerat pada jaringnya. Selanjutnya, ia menancapkan taringnya dan menyuntikkan bisanya untuk membunuh mangsanya.
Laba-laba hanya dapat mencerna cairan. Partikel kecil yang lebih dari seperseribu milimeter disaringnya dengan rambut-rambut di sekitar mulutnya. Maka laba-laba harus mencairkan jaringan tubuh serangga sebelum dapat mencernanya. Karena itulah laba-laba membagi-bagi jaringan tubuh mangsanya dengan enzim-enzim pencerna. Setelah cukup encer, dihisapnya cairan ini dengan sistem penghisap yang sangat kuat. Sebagai contoh, setelah membunuh seekor lebah, laba-laba Misumenoides Formosiges membuat dua lubang. Satu di kepala atau leher, dan yang lainnya di perut. Kemudian ia menghisap habis cairan dalam tubuh lebah tersebut melalui lubang-lubang ini.


1-Pesan Beracun
Taring berongga menyuntikkan racun yang diproduksi di dalam pentolan kecil yang berdekatan. Racun ini cukup kuat untuk membunuh binatang seperti burung, kadal, dan kelinci
2-Sistem Pengantar Jantan
Tarantula jantan dilengkapi dengan sungut khusus, anggota badan yang berbentuk kait pada lengan pemakan yang pendek di dekat mulut. Ketika siap untuk kawin, pejantan menenun jaring dan menyimpan tetesan sperma di situ. Sperma kemudian ditarik ke dalam ujung berbentuk pentol di sungut, yang menyimpannya ke dalam betina.
3-Kaki Kucing yang Kecil
Dengan diapit oleh berkas bulu pelindung, cakar-cakar yang dapat ditarik masuk dan setajam jarum memungkinkan tarantula memanjat dinding. Di bawahnya, bantalan rambut yang seperti beludru memopang bobot laba-laba - dan menciptakan delapan ponton pengapung yang memungkina tarantula berjalan di atas air.


4-Sistem Peringatan Dini
Karena sensitif terhadap getaran terhalus maupun angin, kantung rambut berporos putar di kaki dan tungkai tarantula dapat memperingatkannya akan bahaya yang mendekat. Berkat keistimewaan ini, tarantula dapat menyadari segala sesuatu yang terjadi di sekitarnya. Sistem peringatan ini sangat penting, karena inilah satu-satunya cara bagi laba-laba, yang praktis buta, dapat mengindra dunia di sekelilingnya.

5-Sistem Pertahanan
Dengan kibasan kaki belakang, tarantula meluncurkan rambut-rambut halus yang dipenuhi duri-duri mikroskopis untuk mempertahankan diri. Begitu melekat di kulit atau mata penyerang, duri akan menyebabkan rasa gatal tak tertahankan yang dapat bertahan hingga berbulan-bulan.

Laba-laba mencampur jaringan yang dihisapnya dengan cairan pencerna di dalam tubuhnya. Ketika gaya vakum dalam tubuh korban melewati kekuatan hisapnya, laba-laba mengendorkan otot-otot penghisap di sekitar perutnya. Ini memberi peluang bagi cairan pencerna dari tubuh laba-laba untuk masuk ke bagian lain dari tubuh lebah serta melarutkannya. Kemudian laba-laba menghisap pada lubang lain di bagian perutnya. Rotasi penghisapan terus berjalan hingga tubuh laba-laba menjadi kosong sama sekali. Selain sebagai sumber makanan, tubuh lebah tersebut juga menjadi bagian dari sistem pencernaan laba-laba - sebagai sistem tambahan sementara. Akhirnya, tubuh lebah menyerupai cangkang telur yang kosong; tak ada yang tersisa kecuali cangkangnya.
Serangga bukanlah satu-satunya mangsa laba-laba. Katak, tikus, ikan, ular, atau burung kecil bisa menjadi korbannya. Laba-laba yang dikenal sebagai "laba-laba burung" bahkan cukup ampuh untuk menangkap dan mencerna kelinci dan anak ayam.
Laba-laba Yang Berjalan Di Air

Laba-laba dapat menahan lapar untuk waktu yang lama. Misalnya, masa hidup laba-laba serigala sekitar 305 hari. Ia dapat menghabiskan 208 hari tanpa makan apa-apa. Ia sanggup menahan lapar seperti ini dengan mengurangi metabolisme tubuhnya hingga 1/40. Setelah masa itu, berat tubuh laba-laba yang berburu dapat meningkat sampai dua kalinya. Ini terjadi karena tubuh mereka diciptakan untuk beradaptasi terhadap kondisi-kondisi ekstrem.
Laba-laba air memiliki struktur tubuh khas yang memungkinkannya berjalan di atas air. Pada tiap ujung kaki laba-laba terdapat jalinan tebal beludru yang terdiri dari rambut-rambut yang berlapiskan lilin anti-air. Ini memungkinkannya berjalan di atas air tanpa tenggelam. Daya apungnya sedemikian tinggi sehingga dapat berjalan nyaman di atas air meskipun berat tubuhnya 25 kali lebih besar lagi.
Ketika berjalan di atas air, laba-laba air menggunakan kaki belakangnya sebagai kemudi. Kaki tengahnya untuk bergerak, sedangkan kaki depannya yang lebih pendek untuk menangkap mangsa. Laba-laba air bergerak demikian cepat sehingga dengan tiba-tiba dapat melompat kedepan sejauh satu meter di atas permukaan air. Artinya, ia bergerak secepat perahu-motor.

Laba-laba air menggunakan permukaan air seperti jaring untuk berburu, berkat sifat tahan air kaki mereka. Setiap makhluk hidup diciptakan Allah dengan berbagai ciri yang mereka butuhkan.
Saat berburu, laba-laba air menggunakan permukaan air sebagai jaring. Capung, lalat, atau kupu-kupu yang jatuh ke air karena gagal terbang merupakan mangsa ideal bagi spesies laba-laba ini. Ketika sayap-sayapnya menyentuh air, serangga ini terperangkap di permukaan air seperti melekat pada kertas-lalat. Getaran terlemah yang ditimbulkannya pada permukaan air dapat dirasakan oleh laba-laba ini. Selain lokasi jatuhnya, laba-laba ini juga dapat mengukur besar mangsa yang jatuh. Dengan segera ia memburu ke arah mangsanya yang terperangkap di air, menggigitnya dengan bisanya dan membunuhnya.
Orang mungkin bertanya, siapa yang memberi lapisan lilin pada rambut-rambut di kaki laba-laba ini sehingga binatang ini tidak tenggelam? Atau lebih luas lagi, bagaimana setiap laba-laba air bisa memiliki kaki dengan lapisan pelindung seperti itu? Bagaimana laba-laba tahu cara membuat dirinya terapung, tahu sifat-sifat molekul-molekul anti air dan reaksinya dengan molekul-molekul air? Karena laba-laba tidak mungkin merencanakannya sendiri, lalu siapa yang melakukannya? Dan karena sistem terencana ini mustahil terjadi dengan sendirinya, atau secara kebetulan, bagaimana asal kejadian sebenarnya? Dan bagaimana sistem dan rumus kimia anti air ini diteruskan ke generasi laba-laba berikutnya?
Jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan ini akan mengarahkan kita kepada keberadaan penciptaan yang sempurna. Laba-laba diciptakan dalam bentuknya yang sempurna oleh Tuhan. Seperti halnya pada mahluk lain, Tuhan melengkapi laba-laba dengan peralatan yang diperlukan, yakni kemampuan untuk berjalan di atas air.
32- Bilim ve Teknik Görsel Bilim ve Teknik Ansiklopedisi (Science and Technology Gorsel Science and Technology Encyclopedia), p. 108
JARING LABA-LABA SUATU KEAJAIBAN PERENCANAAN

Sebagaimana berbagai kualitasnya yang lain, seperti kekuatan dan elastisitas, serta berbagai keuntungan praktisnya, jaring-jaring laba-laba adalah keajaiban arsitektur dan rekayasa.
Jaring laba-laba terbuat dari benang-benang kerangka penahan-beban dan benang-benang spiral penangkap berlapiskan zat perekat yang diletakkan di atasnya, serta benang-benang pengikat yang menyatukan kesemuanya. Benang-benang spiral penangkap tidak sepenuhnya terikat pada benang-benang perancah. Dengan ikatan seperti ini, makin banyak korban bergerak makin terjerat ia pada jaring. Saat melekat ke seluruh tubuh serangga korban, benang-benang penangkap secara berangsur-angsur kehilangan elastisitasnya, dan semakin kuat serta semakin kaku. Karenanya, korban terperangkap dan tak dapat bergerak. Setelah itu, bagai paket makanan hidup, mangsa yang terbungkus benang-benang perancah alot ini tak memiliki pilihan lain kecuali menanti kedatangan laba-laba untuk melakukan serangan terakhir.
Daya Redam-kejut Jaring Laba-laba
Untuk menjadi perangkap yang efektif, jaring laba-laba tidak cukup hanya bersifat lengket atau terbuat dari benang-benang dengan karakteristik yang berbeda-beda. Misalnya, jaring tersebut harus dirancang sedemikian rupa sehingga dapat menangkap serangga yang sedang terbang. Jika kita andaikan serangga yang tertangkap jaring sebagai peluru kendali, maka menghentikan serangganya saja tidak lah cukup. Mangsa yang tertangkap jaring harus dibuat tidak bergerak sehingga laba-laba dapat mendekatinya dan menggigitnya. Menangkap peluru kendali dan menghentikannya bukan lah pekerjaan yang mudah.

“Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, ....” (QS. Huud, 11: 6) !
Selain kuat, benang-benang yang membentuk jaring laba-laba juga elastik. Namun tingkat elastisitasnya pada masing-masing daerah berbeda. Elastisitas ini penting untuk alasan-alasan berikut ini:
" Jika tingkat elastisitasnya lebih rendah dari yang diperlukan, serangga yang terbang menuju jaring akan terpental balik seperti menubruk sebuah pegas yang keras.
" Jika tingkat elastisitasnya lebih tinggi dari yang diperlukan, serangga akan memolorkan jaring, benang-benang lengket akan menempel satu sama lain dan jaring tersebut akan kehilangan bentuknya.
" Pengaruh angin telah masuk dalam perhitungan elastisitas benang. Jadi, jaring yang teregang oleh angin dapat kembali ke bentuk semula.
" Tingkat elastisitas juga sangat berhubungan dengan benda yang melekat pada jaring. Sebagai contoh, jika jaring melekat pada tumbuhan, elastisitasnya harus mampu menyerap setiap gerakan yang disebabkan tumbuhan tersebut.
Benang-benang penangkap yang terjalin berbentuk spiral letaknya saling berdekatan satu dengan lainnya. Ayunan kecilpun dapat saling melekatkan satu dengan lainnya, dan menyebabkan celah-celah pada medan perangkap. Itulah sebabnya benang-benang penangkap yang lengket dan berelastisitas tinggi ini terletak di atas benang-benang kering yang berelastisitas rendah. Ini untuk mencegah potensi terbentuknya celah untuk lolos.
Seperti telah kita lihat, pada setiap segi jaring dapat kita lihat suatu keajaiban struktural. Hal ini sekali lagi mengungkapkan betapa bodohnya teori evolusi itu. Mustahil sekali suatu kejadian kebetulan dapat mengajarkan kepada laba-laba cara menciptakan sifat redam-kejut pada jaringnya. Tuhan lah yang menganugrahinya kemampuan ini. Dia lah yang membuatnya mampu menunjukkan perilaku fungsional.
Dia lah Allah - Pencipta, Pembuat, dan Pemberi bentuk. Baginya semua nama-nama yang baik. Segala yang di langit dan di bumi bertasbih kepadaNya. Dia Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana. (Surat Al-Hashr:24)
Jaring-jaring Tiga-Dimensi
Jaring-jaring tiga dimensi memiliki struktur yang lebih rumit dibanding jaring-jaring dua dimensi. Sementara jaring dua dimensi terletak dalam satu bidang datar, jaring tiga dimensi merupakan struktur tiga dimensi yang rumit. Jaring dari jenis ini mirip sebuah tumpukan bola-bola wool. Karenanya lebih sukar diurus dibanding jaring dua dimensi. Jika jaring menangkap serangga-serangga kecil atau parasit-parasit yang tak berarti, maka banyak pekerjaan yang harus dilakukan laba-laba pemilik jaring. Karena alasan inilah laba-laba ini membuat jaring di tempat yang jauh dari gangguan semacam ini.

Jaring laba-laba memiliki perencanaan tanpa salah dalam segala segi.
Salah satu laba-laba yang menggunakan jaring semacam ini adalah laba-laba Black Widow. Dalam jaring yang memiliki keunggulan arsitektural ini terdapat pula suatu perangkap mekanis. Perangkap ini membentuk bola sutera yang rapat dan lengket. Bola jaring ini diikatkan ke tanah dengan benang-benang yang tidak begitu kuat. Segera setelah mahluk bergerak melekat pada jaringnya, benang-benang pengikat ini putus, dan bola jaring ini karenanya tidak terikat lagi ke tanah. Kemudian, laba-laba segera menarik perangkap tersebut ke atas menuju jaring tiga-dimensi, dan membunuh mangsanya yang telah mati kutu.
Kita harus melihat secara saksama rencana serta cara yang digunakan laba-laba ini dalam membuat perangkapnya, karena nampak sekali terdapatnya unsur kecerdasan yang terlibat dalam perencanaan jaring tersebut. Dengan ataupun tanpa perangkap mekanis, pada jaring-jaring tiga-dimensi digunakan cara yang sama untuk memperlambat gerakan terbang mangsanya. Penerapannya nampak secara khusus pada kerangka rencana yang menggunakan banyak benang-benang lemah. Ketika serangga tertangkap, benang-benang lemah ini melesak. Karena energi gerak dari serangga tersebut terserap oleh melesaknya benang-benang, kecepatannya menjadi berkurang. Selanjutnya, benang-benang penangkap menjerat serangga yang menggeliat.

Laba-laba Linyphia me-mintal jaring dalam bentuk tempat tidur gantung (dae-rah putih di bagian bawah). Jaring disangkutkan kepada tanaman dengan benang pada bagian puncak dan ba-gian bawah. Serangga yang tertangkap pada benang di bagian atas, jatuh ke dalam. (atas)

Sebagian jaring tiga dimen-si mempunyai konstruksi se-perti kubah. Laba-laba da-pat mengidentifikasi secara pasti bahkan seekor serang-ga kecil yang tertangkap di dalam konstruksi yang rumit ini melalui getaran yang di-timbulkannya.
Tentu saja laba-laba ini tidak belajar sendiri bagaimana membuat jaring-terencana tanpa cacat ini setelah menjalani apa yang disebut periode evolusi. Seperti mahluk hidup lainnya, laba-laba mematuhi perintah Tuhan. Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang telah menyerukan hal ini dalam ayat suciNya " segala yang di langit dan di bumi, secara sukarela ataupun terpaksa, tunduk kepadaNya. Dan kepadaNya lah mereka akan dikembalikan". (Surat Ali Imran:83)
Cara Mengurus Jaring

Laba-laba meletakkan desain seperti zig zag di atas jaring mereka untuk mencegah burung merobeknya.
Jaring laba-laba memerlukan pengurusan yang terus menerus, karena bagian spiral lengketnya bisa rusak oleh hujan atau oleh gerakan mangsa yang berusaha lolos. Lebih dari itu, debu yang menempel pada jaring dapat merusak daya lekat benang-benang spiral.
Bergantung pada letaknya, dalam waktu yang singkat - 24 jam, sebuah jaring bisa kehilangan sifat-sifat yang membuatnya mampu menangkap serangga. Karena alasan inilah, jaring dibongkar secara berkala dan dibangun kembali. Laba-laba makan dan mencerna benang-benang jaring yang dibongkarnya. Ia menggunakan asam-asam amino dari benang yang dicernanya untuk membangun jaring yang baru.31
Bagian jaring yang dimakan, dan waktunya, berbeda-beda tergantung spesies laba-labanya. Laba-laba taman, misalnya, tidak pernah menyentuh kerangka jaring, tetapi hanya makan benang jari-jari dan benang spiralnya saja.
Laba-laba tropis membangun jaring-jaringnya pada malam hari dan memakannya menjelang pagi. Laba-laba di daerah panas makan jaringnya pada malam hari dan membangun yang baru untuk keperluan siang hari, karena di daerah ini serangganya tidak sebanyak di daerah tropis. Karena alasan inilah jaringnya harus tetap terpasang disepanjang siang.
Membangun Jaring Sesuai Mangsanya

Atap Stadion Olimpiade Munich terinspirasi oleh jaring laba-laba. Dengan bentuk ini, berbagai tegangan didistribusikan dengan merata ke seluruh atap.
Laba-laba membuat jaringnya sesuai dengan ukuran mahluk-mahluk yang hendak ditangkapnya. Laba-laba Amerika Selatan, misalnya, membuat jaring dengan bukaan sempit untuk memudahkan penangkapan semut putih yang keluar mencari sarang baru di bulan September. Jika ingin berburu kupu-kupu besar, laba-laba ini memperluas bukaannya dan menambah kekuatan serta elastisitas jaringnya.
Sudut jaring pun berubah bergantung jenis mangsa yang ingin ditangkap (serangga terbang, berjalan, merayap, dll). Ini untuk mengurangi kerusakan dan meningkatkan kapasitas penangkapan.
Peringatan Kepada Burung Dan Penyamaran
Laba-laba cenderung membangun jaringnya, yang demikian berharga baginya, di tempat yang sunyi. Alasannya adalah untuk menghindari kerusakan oleh binatang-binatang atau oleh kondisi-kondisi alam. Laba-laba menggunakan cara-cara yang menarik untuk melindungi jaring-jaring mereka. Salah satu yang paling menarik adalah jaring laba-laba Argiope di Amerika Tengah. Laba-laba ini meletakkan marka-marka zigzag putih mengkilat pada jaringnya. Marka-marka ini untuk memperingatkan burung agar tidak terbang kedalam jaring. Laba-laba ini juga menggunakan marka-marka ini untuk bersembunyi di belakangnya. Ia menanti di belakang marka-marka ini agar mangsa tidak melihatnya.
Model-model Yang Terilhami Oleh Jaring Laba-laba
Salah satu metode yang sangat populer dewasa ini adalah membuat rancangan-rancangan industri dengan mengambil contoh dari alam, karena model-model di alam dalam setiap segi tidak memiliki cacat. Sifat-sifat hemat-energi, tingkat estetika, tingkat kepraktisan, dan manuverabilitas antara lain merupakan hal yang penting bagi sebuah rancangan yang telah tersedia dalam bentuk yang sempurna di alam ini. Model-model yang dibuat manusia dengan kemampuannya, serta pengetahuan yang dikumpulkannya bertahun-tahun dan yang diantaranya melalui proses yang sulit, umumnya hanya menghasilkan tiruan yang buruk terhadap contoh-contoh yang ada di alam. Kita bisa melihatnya jika kita membandingkan tiruan-tiruan ini dengan contoh aslinya di alam.
Laba-laba merupakan salah satu mahluk hidup yang dijadikan contoh. Jaring laba-laba mahkota atau laba-laba embun, misalnya, merupakan contoh yang sangat sempurna dari sudut pandang estetika maupun rekayasa. Laba-laba ini membuat jaringnya pada sudut datar, sedemikian rupa sehingga mirip sebuah seperai, di atas padang rumput. Laba-laba ini menyebarkan seluruh beban jaring dengan menggunakan bilah-bilah rumput tegak sebagai pemberat.

Sarang burung berbentuk lonceng di Munich, terinspirasi oleh teknik yang digunakan oleh laba-laba rakit dalam membangun jaringnya.
Sebuah projek pemukiman bawah air yang terinspirasi oleh jaring laba-laba air tawar. Untuk kelangsungan hidupnya, laba-laba membawa udara yang dibutuhkan dan makanan ke dalam jaringnya yang tahan air. Pada pemukiman bawah air, kaca digunakan sebagai pengganti jaring.

Manusia meniru cara ini untuk menutupi bidang-bidang yang luas. Stadion Olimpiade Munich dan bandara udara Jeddah, yang sering disebut sebagai contoh arsitektur moderen, dibangun dengan meniru jaring laba-laba.
Laba-laba telah menggunakan model-model ini di seluruh dunia sejak pertama kali mereka muncul. Tentu saja diperlukan tingkat pengetahuan rekayasa yang memadai agar model-model tersebut bisa muncul dan diterapkan dalam praktek. Namun karena tidak pernah menerima pelatihan, laba-laba tidak tahu sama sekali mengenai perancangan konstruksi maupun arsitektural. Laba-laba, seperti mahluk hidup lainnya, berbuat hanya berdasarkan inspirasi yang dianugrahkan Tuhan kepadanya sejak mereka lahir. Ini merupakan satu-satunya sebab dari keajaiban arsitekturalnya. Tuhan menyatakan dalam sebuah ayat bahwa semua mahluk hidup berada di bawah kekuasaanNya.
Dia lah Allah, Tuhanmu. Tidak ada tuhan kecuali Dia, Pencipta segala sesuatu. Maka sembahlah Dia. Dia bertanggungjawab atas segala sesuatu. (Surat Al-An'am: 102)
31- Bilim ve Teknik Görsel Bilim ve Teknik Ansiklopedisi (Science and Technology Gorsel Science and Technology Encyclopedia), p. 1090
KEAJAIBAN SUTERA

“Sesungguhnya Tuhanmu hanyalah Allah, yang tidak ada Tuhan selain Dia. Pengetahuan-Nya meliputi segala sesuatu.”
(QS. Thaahaa, 20: 98) !
Setiap orang mengetahui bahwa untuk membuat jaring, laba-laba menggunakan benang sutera yang dihasilkan tubuhnya sendiri. Namun tahap-tahap pembuatan benang dan keistimewaan-keistimewaannya tidak begitu dikenal. Benang yang diproduksi laba-laba, dengan diameter kurang dari satu perseribu milimeter, lima kali lebih kuat dibanding tali baja yang berdimensi sama. Lebih dari itu, benang ini dapat molor hingga empat kali panjang normalnya. Yang menakjubkan lagi, sutera ini sangat ringan. Sebagai gambaran, benang sutera yang direntangkan mengelilingi bumi hanya memiliki berat 320 gram saja.20
Akan bermanfaat jika kita melihat lebih jauh pada detil teknis di atas. Fakta bahwa sutera lima kali lebih kuat dibanding baja, tidak dapat kita terangkan begitu saja. Karena baja, yang dikenal sebagai salah satu material terkuat di dunia, merupakan logam campuran yang diproduksi di pabrik besar dengan serangkaian proses-proses. Meskipun lima kali lebih kuat dibanding baja, sutera laba-laba tidak dibuat dalam pabrik-pabrik besar, melainkan dibuat oleh seekor arachnida. Dapat kita lihat bahwa semua laba-laba dapat membuatnya. Baja merupakan material berat, dan karenanya sulit digunakan. Baja dibuat dalam tungku besar pada temperatur tinggi, dan dipakai setelah melalui proses pendinginan dalam cetakan-cetakan. Berbeda dengan itu, benang laba-laba sangat ringan,dan dibuat dalam tubuh tubuh laba-laba yang kecil, bukannya dalam tungku-tungku dan cetakan-cetakan raksasa.

“Laba-laba serigala” mempersiapkan kepompong yang tanpa tara untuk telurnya. Bagian luar kepompong yang keras melidungi telur dari bahaya luar. Bagian dalam yang dibantali oleh sutera, memberikan kenyamanan maksimal. Laba-laba ini memasukkan telur melalui sebuah lubang di atas kantung. (atas) Kemudian ia menutup lubang dan telur mendapatkan perlidungan perisai yang sempurna. Satu spesies di Oklahoma membuat sebuah sarang yang berbantalan untuk dirinya sendiri. Ia mencari selembar daun dan membawanya dengan mulutnya. Ia melipat daun ke atas dan mengaitkan ujung-ujungnya dengan sutera khusus. (Samping) Untuk menjamin kenyaman sarang, ia melapisi diding dalam dengan sutera.
Aspek ajaib lainnya adalah elastisitasnya yang sangat tinggi. Sulit sekali bisa menemukan material yang kuat sekaligus elastis. Sebagai contoh, kabel baja merupakan salah satu bahan terkuat di dunia. Namun karena tidak elastik seperti karet, baja kehilangan bentuknya secara perlahan. Dan meskipun kabel-kabel karet tidak mengalami kehilangan bentuk, bahan ini tidak cukup kuat untuk mengangkat beban-beban berat. Sebaliknya, sutera laba-laba lima kali lebih kuat dibanding kawat baja dengan ketebalan yang sama, dan 30 persen lebih elastik dibanding karet yang tebalnya sama.21 Dalam istilah teknis, dari segi kekuatan tarik dan elastisitasnya, tidak ada material lain yang menyerupai benang laba-laba.
Hasil riset terhadap laba-laba beberapa dekade yang lalu telah menimbulkan beberapa pertanyaan. Sebagai contoh, sementara manusia membuat kabel-kabel baja dan karet berdasarkan pengetahuan yang dikumpulkannya beratus-ratus tahun yang lalu, pengetahuan apa yang digunakan laba-laba untuk membuat benang yang demikian unggul? Mengapa manusia tidak dapat memahami formulanya dan menggunakannya dalam praktek? Apa yang membuat sutera laba-laba demikian unggul? Jawabannya tersembunyi dalam kunstruksi sutera. Riset yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan pengolah bahan kimia internasional baru bisa menentukan sebagian bahan dari benang laba-laba ini.
Pembuatan Sutera
Sutera yang dibuat laba-laba jauh lebih kuat dibanding serat alami atau serat sintetik manapun yang kita kenal. Menyadari hal ini, para ilmuwan mulai bereksperimen untuk memahami bagaimana laba-laba membuatnya. Mereka yang pertama kali melakukannya berpikir bahwa hal tersebut semudah mengambil sutera dari ulat sutera. Namun ternyata pikiran mereka keliru.
Setelah melakukan riset, ahli zoologi evolusioner dari Aarhus University Denmark, Fritz Vollrath menyatakan bahwa tidak mungkin untuk memperolehnya secara langsung dari laba-laba. Menghadapi kenyataan ini, para ilmuwan mendapat gagasan alternatif berupa "produksi sutera laba-laba buatan". Namun sebelum itu, para peneliti harus mengetahui cara laba-laba membuat suteranya. Dan ini membutuhkan waktu beberapa tahun. Dalam karyanya beberapa waktu kemudian, Vollrath menemukan beberapa bagian dari cara pembuatan tersebut. Cara yang digunakan laba-laba sungguh serupa dengan proses yang digunakan untuk membuat serat-serat industri seperti nilon: laba-laba mengeraskan suteranya dengan mengasamkannya. Vollrath memusatkan penelitiannya pada laba-laba taman yang dikenal sebagai Araneus diadematus, dan memeriksa saluran yang dilalui sutera sebelum keluar dari tubuhnya. Sebelum memasuki saluran ini, sutera terdiri dari protein-protein sutera. Di dalam saluran ini, sel-sel khusus mengeluarkan air dari protein-protein sutera tersebut. Atom-atom hidrogen yang diambil dari air tersebut dipompakan ke bagian lain dari saluran dan menghasilkan bak asam. Ketika protein-protein sutera bersentuhan dengan asam tersebut, protein-protein ini melipat dan saling membentuk jembatan-jembatan yang mengeraskan suteranya.22 Tentu saja pembentukan sutera ini tidak sesederhana itu. Agar sutera terbentuk, diperlukan bahan-bahan lain dengan segudang sifat yang beragam.
Cukup dengan mengamati kelenjar sutera kita akan menyadari bahwa laba-laba tidak dapat muncul secara kebetulan. Gambar ini menunjukkan kelenjar-kelenjar pada bagian kanan tubuh laba-laba Madagaskar (Nephila mada-gascarensis). Terdapat juga kelenjar pada bagian kiri tubuh. Kelenjar sutera 1 dan 2 menghasilkan sutera kering untuk berpegangan bagi laba-laba saat berjalan di jaringnya, atau ketika memanjat naik dan turun. Sutera lengket dihasilkan di kelenjar lain (3). Sutera dasar ini dilapisi dengan kelenjar adhesif (lengket) (4 dan 5). Kelenjar ke-6 memproduksi zat rekat yang dibutuhkan untuk menempelkan sutera di permukaan lain. Kelenjar ke-7 memproduksi bahan dasar untuk sebuah sutera tipis yang khusus untuk membungkus mangsa setelah tertangkap. Kelenjar ke-8 menghasilkan sutera untuk kepompong. Nomor 9, 10, dan 11 menunjukkan cerat-cerat pemintal (nosel sutera). Laba-laba membuat suteranya dengan menggunakan sistem yang tak ada bandingannya ini. Jelaslah sistem ini, dengan berbagai struktur dan fungsinya yang berbeda-beda, tidak dapat muncul melalui peristiwa kebetulan. Laba-laba diciptakan lengkap dengan sistem ini oleh Allah yang Mahakuasa.

Bahan mentah sutera laba-laba adalah "keratin", suatu protein yang tampil sebagai untaian helikal terjalin dari rantai-rantai asam amino. Bahan ini juga ditemukan pada rambut, tanduk dan bulu binatang. Laba-laba memperoleh semua bahan mentah suteranya dari sintesis asam-asam amino dari hasil pencernaan mangsanya. Laba-laba juga makan dan mencerna jaringnya sendiri sebagai bahan untuk membuat jaring berikutnya.
Benang di Bawah Mikroskop



Sebagaimana akan terlihat dari gambar perbesaran 200 kali di kanan, benang yang kering ini (dari laba-laba cribellate) ter-bentuk dengan berkumpulnya ratusan benang kering mikro. Sutera ini sudah lengket tanpa dilapisi dengan cairan apa pun. Sifat lengketnya terjadi berkat penyisiran yang dilakukan laba-laba saat memintal suteranya. Penyisiran ini, yang dilakukan dengan sebuah sisir halus yang terdapat pada garis di kaki be-lakangnya, memperbesar be-nang. Pengembangan ini ha-nya dapat terlihat di bawah perbesaran 1000 kali dan efek elektrostatis yang diciptakan memberi benang sifat perang-kapnya. Mustahil sifat-sifat tak bercela ini muncul sebagai ha-sil dari peristiwa kebetulan, se-bagaimana diklaim oleh para evolusionis. Allah menciptakan laba-laba, lengkap dengan sis-tem yang menakjubkan ini.
Gambar kiri menunjuk-kan benang penangkap dari seekor laba-laba ecribellate, seperti A. diadematus, yang diper-besar 100 kali. Lapisan encer yang memberikan benang sifat lengketnya tampak di sini sebagai tetes-tetes kecil. Pada gambar kedua, dengan perbesaran 300 kali, tampak benang-benang tergulung seperti bola kabel. Tegangan per-mukaan di dalam ma-sing-masing tetesan ini menyatukan serat-serat inti, menciptakan suatu sistem mesin pengerek, yang terlihat dalam kondisi mengerut. Di bawah tekanan, sis-tem mengendur dan be-nang dapat meregang hingga panjang sekali.



Letak kelenjar sutera laba-laba ditemukan di daerah sekitar dasar perut laba-laba. Masing-masing kelenjar menghasilkan elemen yang berbeda. Beragam jenis benang sutera dihasilkan dari beragam kombinasi elemen-elemen dari kelenjar-kelenjar ini. Ada keserasian yang sangat tinggi di antara kelenjar-kelenjar tersebut. Selama proses produksi sutera, digunakan pompa-pompa dan sistem tekanan khusus yang canggih di dalam tubuh laba-laba. Sutera mentah yang diproduksi dikeluarkan dalam bentuk serat-serat melalui cerat-cerat pemintal (nosel) yang berfungsi seperti keran. Laba-laba dapat mengatur tekanan semprotan dari cerat-cerat ini sesuai dengan keinginannya. Ini merupakan ciri yang sangat penting karena dengan cara inilah pembentukan molekul-molekul yang membentuk keratin mentah diubah. Dengan mekanisme kendali pada katup-katup tersebut; diameter, daya tahan, dan elastisitas benang dapat diubah saat pembuatan. Maka benang dapat dibentuk dengan karakteristik yang dikehendaki tanpa harus mengubah komposisi kimianya. Jika dikehendaki perubahan yang lebih besar pada benang, kelenjar lain harus bekerja. Benang-benang sutera halus yang dihasilkan, dengan berbagai keistimewaannya, dibentuk sesuai keinginan dengan menggunakan kaki-kaki belakang secara piawai.

Setiap laba-laba menghasil-kan sutera dengan berma-cam-macam sifat untuk fung-si-fungsi yang sesuai. Laba-laba yang dikenal sebagai A. diadematus dapat membuat sutera dengan beragam kom-posisi asam amino. Laba-laba menggunakan kelenjar perut dan katup untuk menghasil-kan tujuh macam sutera. Be-nang-benang ini, yang lebih kuat dari baja dan lebih lentur dari karet dan merupakan salah satu material paling sempurna di muka bumi, dihasilkan di dalam tubuh laba-laba. Inilah seni cipta Allah, Dia yang menciptakan segala sesuatu dan Maha Mengawasi semua makhluk.
1.KELENJAR FLAGELLIFORM, 2. KELENJAR PENGUMPUL , 3. KELENJAR SILINDRIS, 4. KELENJAR AMPULLATE KECIL, 5. SETERA LUARAN YANG KUAT UNTUK KANTUNG TELUR, 6. KELENJAR PIRIFORM, 7. KELENJAR AMPULLATE BESAR, 8. KELENJAR ACINIFORM, 9. sPIRAL PEMBANTU , 10.TALI-GANTUNG 11. SUTERA STRUKTURAL, 12. SEMEN UNTUK SAMBUNGAN DAN TEMPELAN, 13. SUTERA DALAM YANG LEMBUT UNTUK KANTUNG TELUR, 14 PELAPIS ENCER , 15. SERAT-SERAT INTI DARI SPIRAL PENANGKAP
Perbandingan campuran antara elemen-elemen yang dihasilkan keenam kelenjar sangat penting. Sebagai contoh, jika benang lengket yang dibuat, dan jumlah bahan perekatnya tidak memadai, maka kemampuan untuk menangkap mangsa akan hilang. Jika bahan perekatnya terlalu banyak, daya-guna jaring akan berkurang. Untuk mencapai tujuan yang dikendaki, produk-produk kelenjar lain harus digunakan dengan kadar yang benar.

Penduduk setempat memanfaatkan benang dari laba-laba jaring bola emas untuk memancing, karena jaringnya sangat kuat. Warna keemasan jaring memperdayai lebah dan serangga dan menarik mereka ke dalamnya.
Hasil dari proses-proses ini adalah sutera laba-laba dengan beragam sifat, yang semuanya berbeda satu sama lain, dan mampu melayani berbagai fungsi. Sutera laba-laba begitu kuat sehingga ahli zoologi, Vollrath, mengungkapkannya dengan kata-kata berikut: "Sutera laba-laba lebih kuat dan lebih elastis dibanding Kevlar, sementara Kevlar adalah serat terkuat buatan manusia."23
Ini hanya sebagian dari sifat khas sutera laba-laba. Tidak seperti Kevlar, bahan plastik kuat untuk pembuatan jaket anti peluru, sutera laba-laba dapat didaur ulang dan digunakan berkali-kali.
Hal yang paling penting di sini adalah bahwa produk yang paling sempurna di dunia ini, yang lebih kuat dari baja dan lebih elastik dibanding karet, di buat di dalam tubuh laba-laba. Pabrik tekstil terbesar dengan teknologi termaju, juga laboratorium kimia terlengkap dan termoderen sekalipun belum sanggup membuat bahan yang menyerupai sutera laba-laba. Lalu bagaimana seekor laba-laba mampu merencanakan bahan kimia yang begitu unggul? Setelah merencanakannya, bagaimana ia mengetahui sumber bahan mentah yang diperlukan untuk membuatnya? Bagaimana pula ia menentukan kadar keenam bahan dasarnya? Peralatan apa yang dipakainya untuk menentukan perbandingan bahan dasar tersebut?

Tetesan-tetesan halus pada permukaan benang terlihat di sini.
Tidak diragukan bahwa semua itu mustahil terjadi secara kebetulan, sebagaimana dinyatakan kaum evolusionis. Laba-laba tak akan mampu menciptakan sistem baru dalam tubuhnya sendiri. Mustahil ia dapat mengetahui sekonyong-konyong apa saja yang diperlukan lalu kemudian menempatkannya di dalam tubuhnya. Gagasan seperti itu jauh dari kenyataan ilmiah dan logika.
Jelas sistem yang mampu menghasilkan sutera dengan beragam keistimewaan itu tidak mungkin terjadi dengan sendirinya. Pernyataan seperti itu hanyalah omong-kosong belaka.
Tuhan, Pencipta langit dan bumi, lah yang menciptakan laba-laba dengan semua sistemnya yang halus dan rumit ini, Dia lah yang menciptakan segalanya tanpa cacat sedikit pun, dan Dia Maha Mengetahui atas segala mahlukNya.
…Tiada sekutu bagiNya di Kerajaan ini. Dia lah yang menciptakan segala sesuatu dan menentukannya dengan ukuran yang tepat. (Surat Al-Furqan:2)
Benang Yang Paling Cocok Bagi Peruntukannya
Tidak dikenal luas bahwa laba-laba menggunakan lebih dari satu jenis benang saat membuat jaringnya. Sebenarnya, laba-laba membuat beragam benang dalam tubuhnya untuk tujuan yang berbeda-beda. Jelas karakteristik ini sangat penting jika kita melihat kehidupan laba-laba. Penting karena benang-benang untuk berjalan, untuk menangkap mangsa, dan untuk membungkus mangsa harus berbeda satu dengan lainnya. Sebagai contoh, jika benang yang digunakan untuk berjalan sama lengketnya dengan benang untuk menangkap mangsa, maka laba-laba akan terjerat padanya dan berakibat kematian.
Mari kita lihat sebuah contoh. Semua laba-laba membuat dan menggunakan beragam sutera. Namun nampaknya, laba-laba Araneid merupakan pembuat jaring bola paling banyak ragam suteranya. Sedikitnya, laba-laba ini membuat tujuh macam sutera. Yang pertama adalah sutera yang membentuk kerangka dan jari-jari bola serta tali-gantung (dragline) untuk dia turun ke bagian bawah; yang kedua adalah sutera lengket yang digunakan untuk membentuk spiral penangkap. Sebagai tambahan, laba-laba ini membuat perekat untuk melapisi sutera spiral tersebut; serat-serat tambahan yang memperkuat kerangka dan tali-gantung; sutera kokon; sutera untuk membungkus mangsa; dan sutera untuk melekatkan kerangka dan tali-gantung ke struktur pondasi.24
Semua sutera ini, dengan beragam kekuatan dan elastisitas, juga memiliki ketebalan dan daya lengket yang berbeda-beda. Tali-gantung yang menjadi bagian terpenting dari kehidupan laba-laba, misalnya, tidak memiliki daya-rekat meskipun kuat dan elastik. Tali ini dapat menahan beban hingga dua atau tiga kali berat tubuh laba-labanya. Berkat tali sutera inilah laba-laba yang sedang membawa mangsa dapat bergerak aman ke atas dan ke bawah.
Sebagaimana telah kita lihat, agar dapat bertahan hidup, laba-laba harus mampu membuat beragam jenis sutera dan tahu di mana harus menggunakan masing-masing jenis sutera tersebut. Hilang satu jenis saja berarti kematian baginya.
Mustahil seekor laba-laba dapat bertahan hidup tanpa memiliki semuanya itu secara bersamaan. Bayangkanlah seekor laba-laba yang mampu membuat jaring yang sempurna namun tak memiliki daya-rekat. Jaringnya tidak akan berguna sama sekali. Menunggu beribu-ribu tahun untuk terjadinya proses evolusi juga bukan suatu pilihan baginya, karena tanpa pengetahuan ini laba-laba akan mati dalam beberapa hari saja. Atau bayangkan lagi seekor laba-laba yang mampu membuat beragam sutera tetapi tak mampu membuat jaring dari sutera tersebut. Tentu saja sutera buatannya tak berguna sama sekali, dan lagi-lagi ia akan mati. Bahkan jika ia mampu membuat semua jenis sutera kecuali sutera kokon untuk melindungi telur-telurnya, maka laba-laba tersebut akan punah. Maka, laba-laba tak pernah memiliki waktu untuk mendapatkan semua karakteristik yang kini dimilikinya satu demi satu secara bertahap sebagaimana pernyataan kaum evolusionis.
Tidak satu keistimewaan pun dapat terjadi secara bertahap seperti dinyatakan kaum evolusionis. Sejak laba-laba pertama yang lahir ke bumi, semua laba-laba harus berwujud lengkap. Semua fakta ini merupakan bukti bahwa laba-laba muncul ke dunia langsung dalam bentuknya yang sempurna. Dengan kata lain, laba-laba diciptakan oleh Tuhan. Dengan keajaiban penciptaan laba-laba ini, Tuhan hendak menunjukkan kepada kita kekuasaan dan ilmuNya yang tiada batas.
Elastisitas Benang Sutera
Bergantung pada tujuan pemakaiannya, benang laba-laba memiliki sifat-sifat yang berbeda. Sebagai contoh, benang-benang lengket berbeda dari benang untuk tali-gantung yang dibuat dalam kelenjar yang berbeda pula. Benangnya lebih tipis dan lebih elastik. Dalam kondisi tertentu, benang jenis ini dapat molor hingga 500-600 persen.
Laba-laba memiliki sistem pompa-dan-katup yang memungkinkannya mampu membuat benang sutera. Saluran-saluran kelenjar mengentalkan zat yang dipancarkannya menjadi bentuk yang sangat pekat - suatu kristal cair yang molekul-molekulnya tersusun dalam garis-garis sejajar. Gaya-gaya geser kuat yang ditimbulkan cerat ekstrusi pada benang yang keluar, menyebabkan rantai-rantai membentuk struktur tersier stabil yang disebut sebagai lapisan/lembaran berlipit-beta (beta-pleated sheet).
Kristal-kristal protein ini selanjutnya dimasukkan kedalam matriks semacam karet, yang tersusun dari rantai-rantai asam amino, yang tidak terhubung ke lapisan-lapisan berlipit-beta. Namun, tali-tali helikal ini terikat dalam keadaan yang berentropi tinggi. Kondisi acak inilah tepatnya yang menyebabkan elastisitas luar biasa, seperti karet, pada sutera. Meregangkan benang sutera menyebabkan lepasnya tali-tali protein dari keadaan tidak-teraturnya, sedangkan mengulurnya memungkinkan tali-tali ini berhubungan kembali membentuk ketidakteraturan.25
Elastisitas benang-benang lengket memungkinkan terhentinya gerakan serangga yang menubruknya secara perlahan-lahan. Dengan demikian, bahaya putusnya jaring berkurang. Zat perekat yang digunakan diproduksi dalam grup kelenjar-kelenjar lain yang masing-masing memiliki fungsi yang berbeda. Bahan ini sedemikian rekatnya sehingga serangga yang terjerat jaring mustahil dapat lolos.
Benang Laba-laba Lebih Kuat Daripada Baja
Sutera laba-laba merupakan skleroprotein yang dipancarkan dari cerat pemintal dalam bentuk cairan. Skleroprotein adalah sejenis protein yang mengeras dan membentuk struktur elastik yang kokoh jika berhubungan dengan udara. Berkat protein inilah sutera laba-laba sangat kuat. Sutera ini demikian kuat dan alotnya sehingga jaringnya dalam skala besar dapat menangkap pesawat udara.26
Elastisitas sutera diimbangi oleh kekuatannya. Karena merupakan bahan komposit, seperti serat-serat gelas dalam resin, sutera memiliki kekuatan tinggi. Kristal dan matriksnya tidak mudah hancur. Benang yang teregang biasanya melesak karena retakan pada permukaannya membelahnya secara memasung. Gaya-gaya yang bekerja di sepanjang serat terpusat pada retakan dan mengakibatkan sobekan kedalam yang semakin cepat. Namun, retakan semacam ini hanya dapat terus bergerak jika tidak menemui rintangan. Kristal-kristal dalam matriks karet dari sutera laba-laba merupakan rintangan-rintangan yang membelokkan dan melemahkan gaya sobekan ini.27
Pada benda yang tegang, kerusakan sedikit pun pada permukaannya bisa membahayakan. Namun pada benang laba-laba, risiko ini terhindari dengan adanya tindakan pencegahan. Ketika laba-laba taman membuat suteranya, pada saat yang sama ia melapisinya dengan bahan cair sedemikian rupa sehingga setiap kemungkinan retakan pada permukaan sutera bisa dihindari. Cara yang dilakukan laba-laba berjuta-juta tahun lamanya ini, kini digunakan pada kabel-kabel industri kekuatan tinggi untuk beban berat.
Sejauh ini, uraian di atas merupakan uraian teknis dari keajaiban konstruksi sutera laba-laba. Kini kita harus berhenti dan berpikir. Kebenaran apa yang mendasari penjelasan teknis ini? Jelas sekali bahwa laba-laba tidak mengetahui tentang protein-protein dan keadaan kristal dari atom. Ia juga tidak mengetahui ilmu kimia, fisika, ataupun ilmu rekayasa. Ia adalah mahluk tanpa kemampuan berpikir. Karena keistimewaan-keistimewaan yang dimilikinya, mustahil semua ini sebagai akibat kejadian kebetulan. Namun jika demikian, lalu siapa yang membuat rencana-rencana dan perhitungan-perhitungan di atas? Karena setelah kita pelajari dari jaring dan suteranya, dan dari cara berburu serta cara hidupnya, jelas sekali bahwa operasi teknis tanpa cacat ini tidak mungkin terjadi dengan sendirinya.
Setiap laba-laba yang kita lihat di sudut-sudut taman atau di sela-sela tanaman di taman, dengan kemampuan kimia, fisika dan arsitekturalnya, lagi-lagi merupakan bukti yang jelas dari karya-cipta Tuhan. Pada mahluk hidup ini, Tuhan hendak menunjukkan kepada kita kebijakanNya yang tak berbatas, Kekuasaan ciptaanNya yang tiada tanding. Tuhan menyatakan kebenaran ini di dalam Al-Qur'an:
Semua yang di langit dan di bumi bertasbih kepada Allah. Dia lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. KepunyaanNya lah kerajaan langit dan bumi. Dia menghidupkan dan mematikan. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Surat Al-Hadid:1-2)
Teknik Pembuatan Jaring Yang Mengagumkan Dari Laba-laba Taman
Laba-laba taman menggunakan tiang penopang untuk memperkokoh sarang mereka. Pada jaringnya, laba-laba menstabilkan spiral terluarnya dengan 4 hingga 6 titik pegangan dan menggantungnya secara vertikal untuk menangkap serangga yang sedang terbang. Selain itu, laba-laba ini melekatkan pemberat pada bagian bawah benang spiral terluar, dari benang pendek lainnya sedemikian rupa sehingga membuatnya tegang. Pemberat ini, yang membuat jaring menjadi kuat dan berayun di udara, bisa berupa batu kecil, sepotong kayu, atau cangkang siput. Para ilmuwan telah mengamati bahwa jika mereka mengangkat dengan hati-hati pemberat yang tergantung pada jaring tanpa melepaskannya dan tanpa menghentikan ayunannya, laba-laba yang sedang menunggu di sarangnya segera muncul dan memeriksanya. Kemudian laba-laba tersebut memperpendek benangnya agar pemberat tersebut berayun bebas kembali. Hasil pengamatan ini menunjukkan bahwa semua itu dilakukan laba-laba untuk memperkokoh jaringnya.28
Perangkap Paling Kejam Di Dunia
Mangsa yang tertangkap dalam sebuah jaring laba-laba tidak bisa berkutik sama sekali. Perangkap ini dipersiapkan sedemikian piawainya sehingga setiap gerakan korban untuk lolos mengakibatkan hilangnya elastisitas benang dan semakin mempererat jeratan pada mangsa. Sejalan dengan waktu, dan setelah korban kehabisan tenaganya, jaring menjadi semakin kuat dan semakin tegang dari sebelumnya. Laba-laba yang mengawasi perjuangan sia-sia ini, dari salah satu sudut jaring, dengan mudah dapat membunuh mangsanya yang telah lunglai.
Ketika serangga yang terperangkap berusaha lolos, seseorang bisa saja menduga bahwa jaringnya akan rusak dan korban akan lolos dari perangkap. Namun yang terjadi malah sebaliknya. Jaring tersebut menjadi semakin kuat dan sama sekali membuat serangga mati kutu. Bagaimana jaring laba-laba bisa menjadi lebih kuat ketika korban berusaha untuk lolos?
Jawabannya muncul saat kita memeriksa struktur jaringannya. Benang-benang penangkap berubah bentuk karena kelembaban udara. Perubahan ini terjadi sebagai berikut. Benang spiral laba-laba taman terbentuk dari menyatunya dua serat berlapis-cairan. Cairan lengket ini dibuat dalam kelenjar yang berbeda dari kelenjar penghasil serat. Benang sutera yang keluar dari kelenjar serat secara sinambung dilapisi bahan lengket ini. Sumber bahan perekat ini adalah glikoprotein yang dikandungnya. Lebih jauh lagi, 80 persen bahan ini adalah bahan ekonomis, yakni air.29
Ketika bertemu dengan air di udara, cairan lengket ini terurai menjadi butiran-butiran kecil yang melekat ke benang. Pengerutan dan peregangan benang lengket secara cepat dan berulang akan membengkokkan dan meluruskan serat-serat inti dalam butiran-butiran ini. Karenanya, keseluruhan sistem serat-inti dan pelapis selalu dalam keadaan tertarik, dan membuat benang lengket ini tetap tegang. Energi dari hentakan angin atau dari gerakan serangga tidak hanya diserap sutera saja, melainkan oleh keseluruhan sistem tersebut.
Serat-serat inti memberikan andil juga dalam keseluruhan proses di atas. Seperti halnya karet yang diperkuat, serat-serat ini terplastisasi dan mendapat manfaat langsung dari elastisitas entropik yang bergantung pada temperatur. Karena energi kinetik dari mangsa sebagian besar berubah menjadi panas, benang-benang menjadi hangat. Pemanasan ini meningkatkan entropi, dan karenanya serat-serat inti menjadi semakin kuat. Energi yang diserap dari mangsa benar-benar memperkuat benang penangkap, dan hal ini terjadi karena kepandaian laba-laba dalam menggunakan pelapisan encer.30 Dari segi ini, jaring laba-laba merupakan perangkap paling kejam yang ada di alam.
Anda mungkin bertanya, apakah keistimewaan-keistimewaan ini terdapat pula pada benang-benang sutera lain. Apa yang terjadi jika memang demikian halnya? Misalnya, apa yang terjadi jika benang penahan-beban memiliki kapasitas regang yang sama? Tentunya akan sangat sukar bagi laba-laba untuk membawa dirinya dan mangsanya. Berbeda dari benang-benang penangkap, sutera penahan-beban yang membentuk kerangka jaring laba-laba dilapisi zat kimia lain yang melindunginya dari air, karena benang ini tidak harus seelastis benang lengket.
Seperti telah kita lihat, laba-laba membuat zat pelapis yang berbeda untuk fungsi dan konstruksi sutera yang berbeda. Lalu, bagaimana laba-laba dapat mengetahui ragam efek fisika dan efek kimia dari zat pelapis ini? Berpegang teguh dengan pendapat bahwa laba-laba telah terlatih, atau belajar dari pengalaman, atau terjadi karena kebetulan sungguh jauh dari akal sehat.
Sedikit pemikiran saja sudah cukup untuk mendapatkan jawaban yang benar. Agar laba-laba bisa merencanakan semua ini, maka ia harus mempelajari semua struktur-struktur molekul, serta mekanisme kimia yang menyebabkan pemadatan benda cair seperti yang telah kami uraikan di atas. Setelah mempelajari semua itu, ia harus mengambil keputusan untuk memproduksinya. Setelah keputusan itu diambil, ia harus melakukan perubahan pada tubuhnya dan menyusun sistem-sistem untuk membuat semua produk tersebut.
Tentu saja yang demikian itu hanya skenario khayal belaka. Seperti telah kita lihat, perencanaan tubuh laba-laba yang demikian sempurna dan perilakunya yang memiliki tujuan, tidak dapat dijelaskan dengan peristiwa apapun di alam, atau dengan kekuatan apapun. Dan semua orang yang berakal sehat dapat melihat bahwa laba-laba tak akan mampu melakukan sendiri semua itu bagi dirinya. Karenanya, mustahil menjelaskan perilaku laba-laba dan struktur fisiknya, dengan istilah perubahan-perubahan yang bertahap sejalan dengan waktu, atau dengan proses evolusioner lainnya.
Semua mahluk hidup di alam memiliki karakteristik yang serupa, atau bahkan lebih rumit, dibanding laba-laba. Mempelajari salah satunya saja akan cukup untuk meyakinkan adanya rencana nyata dalam mahluk-mahluk ini. Sangat jelas ada suatu kekuatan yang menguasai mereka. Rencana fisiknya, juga perilakunya membuktikan bahwa mahluk-mahluk hidup ini dibuat oleh Sang Pencipta, yakni Tuhan. Kecerdasan saja tidak akan memadai untuk bisa melihat hal ini. Tuhan, Penguasa seluruh dunia telah menyatakan fakta ini kepada manusia dalam ayatNya, '(Dia lah) Penguasa Timur dan Barat dan segala yang ada di antaranya. Jika saja kamu menggunakan akalmu.' (Surat Asy-Syuara:28)
Sutera Laba-laba Dan Industri Pertahanan/Senjata
Kekuatan dan elastisitas bahan merupakan hal yang sangat penting dalam sektor industri. Kekuatan memperluas bidang penerapan, sedangkan elastisitas meningkatkan kemudahan penerapannya. Dari segi kekuatan dan elastisitasnya, benang laba-laba merupakan bahan paling sempurna di dunia. Karena alasan inilah para peneliti sangat menggiatkan kajian mereka terhadap sutera laba-laba pada kuartal terakhir abad 20. Sebagai hasilnya, mereka telah mampu membuat bahan kimia yang serupa dengan sutera namun dengan mutu yang jauh lebih rendah. Pendek kata, meskipun menggunakan seluruh sumberdaya dan penelitian mendalam, serta teknologi moderen belum mampu menghasilkan suatu benang yang setara dengan benang yang dibuat laba-laba.
Benang laba-laba merupakan suatu protein yang terdiri dari asam-asam amino: glisin, alanin, serin, dan tirosin. Perusahaan Du Pont telah memproduksi beragam serat sintetik dengan menggali formula kimia sutera, dan dengan menentukan tata-letak molekul-molekul penyusunnya. Setiap molekul raksasa dalam polimer sintetik ini terbuat dari ribuan rantai molekular atom-atom karbon, oksigen, nitrogen, dan hidrogen. Produk buatan yang dikenal dengan nama Kevlar ini merupakan serat organik yang terbaik. Dengan kekuatan dan elastisitasnya, serat-serat sintetik Kevlar memiliki karakteristik fisik yang mendekati sutera laba-laba.
Kevlar digunakan pada sabuk pengaman mobil dan dalam berbagai bagian dari pakaian pelindung. Bahan penting ini juga banyak digunakan dalam industri pesawat terbang dan kapal laut sebagai bahan luar, dalam produksi serat-optik dan kabel-kabel elektro-mekanik, dalam industri tali dan kabel, dan dalam berbagai peralatan olah-raga.
Serat Kevlar terbuat dari "poli-parafenilena tereftalamida". Serat yang terdiri dari rantai-rantai molekular panjang ini tahan tekuk dan cocok untuk benang berkat konstruksinya. Karena ringan dan tahan lama, bahan ini kini banyak digunakan di berbagai bidang industri.
Salah satu bidang yang terpenting yang memanfaatkan Kevlar di abad ini adalah industri pertahanan/senjata. Rompi anti peluru yang biasanya terbuat dari baja, kini dibuat dari kain tenun serat Kevlar, yang penampilannya tidak berbeda dari kain biasa. Berkat sifat redam-kejutnyanya, Kevlar mengurangi gaya tumbukan peluru. Ini merupakan temuan teknologi paling penting dan paling berguna. Meskipun demikian, kekuatan redam-kejut serat Kevlar hanya lah sepertiga dari kekuatan redam-kejut sutera laba-laba.
Jadi, fakta ini menyimpulkan bahwa pusat-pusat riset ilmiah dengan teknologi terbarunya hanya mampu menghasilkan tiruan yang mutunya lebih rendah dibanding sutera buatan laba-laba. Perbedaan ini merupakan bukti bahwa Tuhan lah yang menciptakan mahluk-mahluk hidup dengan kekuasaanNya yang tiada tanding.
Pemanfaatan Sutera Laba-laba Dalam Kehidupan Manusia
Selama riset kimiawi terhadap sutera laba-laba, benang-benang sutera diambil dari laba-laba dengan mesin-mesin khusus. Dengan cara ini bisa diperoleh 320 meter sutera per hari dari satu ekor laba-laba (sekitar 3 miligram) tanpa melukainya.
Ilmu kedokteran merupakan bidang lain yang menggunakan benang laba-laba melalui cara di atas. Dengan kata lain, laba-laba telah dimanfaatkan untuk kepentingan manusia. Para ahli Farmakologi di Wyoming University, Amerika Serikat, menggunakan benang laba-laba Nephila sebagai benang jahit untuk operasi yang sangat sensitif, seperti operasi-operasi pada tendo
20- Bilim ve Teknik Görsel Bilim ve Teknik Ansiklopedisi (Science and Technology Gorsel Science and Technology Encyclopedia), p. 1087
21- Technology Review, Synthetic Spider Silk, October 1994, p. 16
22- Discover, How Spiders Make Their Silk, October 1998, p. 34
23- Discover, How Spiders Make Their Silk, October 1998, p. 34
24- Endeavour, The Structure and Properties of Spider Silk, January1986, no 10, p. 37
25- Scientific American, Spider Webs and Silks, March 1992, p. 70
26- Science News, Computer Reveals Clues to Spiderwebs, 21 January 1995
27- Scientific American, Spider Webs and Silks, March 1992, p. 70
28- Bilim ve Teknik Dergisi (Journal of Science and Technology), No 342, May 1996, p.100
29- Science et Vie, L'économie de la toile d'araignée, January 1999, No.976, p.30
30- Scientific American, Spider Webs and Silks, March 1992, p. 74