JARING LABA-LABA SUATU KEAJAIBAN PERENCANAAN
![]() Sebagaimana berbagai kualitasnya yang lain, seperti kekuatan dan elastisitas, serta berbagai keuntungan praktisnya, jaring-jaring laba-laba adalah keajaiban arsitektur dan rekayasa. |
Jaring laba-laba terbuat dari benang-benang
kerangka penahan-beban dan benang-benang spiral penangkap berlapiskan
zat perekat yang diletakkan di atasnya, serta benang-benang pengikat yang
menyatukan kesemuanya. Benang-benang spiral penangkap tidak sepenuhnya
terikat pada benang-benang perancah. Dengan ikatan seperti ini, makin
banyak korban bergerak makin terjerat ia pada jaring. Saat melekat ke
seluruh tubuh serangga korban, benang-benang penangkap secara berangsur-angsur
kehilangan elastisitasnya, dan semakin kuat serta semakin kaku. Karenanya,
korban terperangkap dan tak dapat bergerak. Setelah itu, bagai paket makanan
hidup, mangsa yang terbungkus benang-benang perancah alot ini tak memiliki
pilihan lain kecuali menanti kedatangan laba-laba untuk melakukan serangan
terakhir.
Daya Redam-kejut Jaring Laba-laba
Untuk menjadi perangkap yang efektif, jaring
laba-laba tidak cukup hanya bersifat lengket atau terbuat dari benang-benang
dengan karakteristik yang berbeda-beda. Misalnya, jaring tersebut harus
dirancang sedemikian rupa sehingga dapat menangkap serangga yang sedang
terbang. Jika kita andaikan serangga yang tertangkap jaring sebagai peluru
kendali, maka menghentikan serangganya saja tidak lah cukup. Mangsa yang
tertangkap jaring harus dibuat tidak bergerak sehingga laba-laba dapat
mendekatinya dan menggigitnya. Menangkap peluru kendali dan menghentikannya
bukan lah pekerjaan yang mudah.
![]() “Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, ....” (QS. Huud, 11: 6) ! |
Selain kuat, benang-benang yang membentuk jaring
laba-laba juga elastik. Namun tingkat elastisitasnya pada masing-masing
daerah berbeda. Elastisitas ini penting untuk alasan-alasan berikut ini:
" Jika tingkat elastisitasnya lebih rendah dari
yang diperlukan, serangga yang terbang menuju jaring akan terpental balik
seperti menubruk sebuah pegas yang keras.
" Jika tingkat elastisitasnya lebih tinggi dari
yang diperlukan, serangga akan memolorkan jaring, benang-benang lengket
akan menempel satu sama lain dan jaring tersebut akan kehilangan bentuknya.
" Pengaruh angin telah masuk dalam perhitungan
elastisitas benang. Jadi, jaring yang teregang oleh angin dapat kembali
ke bentuk semula.
" Tingkat elastisitas juga sangat berhubungan
dengan benda yang melekat pada jaring. Sebagai contoh, jika jaring melekat
pada tumbuhan, elastisitasnya harus mampu menyerap setiap gerakan yang
disebabkan tumbuhan tersebut.
Benang-benang penangkap yang terjalin berbentuk
spiral letaknya saling berdekatan satu dengan lainnya. Ayunan kecilpun
dapat saling melekatkan satu dengan lainnya, dan menyebabkan celah-celah
pada medan perangkap. Itulah sebabnya benang-benang penangkap yang lengket
dan berelastisitas tinggi ini terletak di atas benang-benang kering yang
berelastisitas rendah. Ini untuk mencegah potensi terbentuknya celah untuk
lolos.
Seperti telah kita lihat, pada setiap segi jaring
dapat kita lihat suatu keajaiban struktural. Hal ini sekali lagi mengungkapkan
betapa bodohnya teori evolusi itu. Mustahil sekali suatu kejadian kebetulan
dapat mengajarkan kepada laba-laba cara menciptakan sifat redam-kejut
pada jaringnya. Tuhan lah yang menganugrahinya kemampuan ini. Dia lah
yang membuatnya mampu menunjukkan perilaku fungsional.
Dia lah Allah - Pencipta, Pembuat, dan Pemberi
bentuk. Baginya semua nama-nama yang baik. Segala yang di langit dan di
bumi bertasbih kepadaNya. Dia Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana. (Surat Al-Hashr:24)
Jaring-jaring Tiga-Dimensi

![]() Jaring laba-laba memiliki perencanaan tanpa salah dalam segala segi. |
Salah satu laba-laba yang menggunakan jaring
semacam ini adalah laba-laba Black Widow. Dalam jaring yang memiliki keunggulan
arsitektural ini terdapat pula suatu perangkap mekanis. Perangkap ini
membentuk bola sutera yang rapat dan lengket. Bola jaring ini diikatkan
ke tanah dengan benang-benang yang tidak begitu kuat. Segera setelah mahluk
bergerak melekat pada jaringnya, benang-benang pengikat ini putus, dan
bola jaring ini karenanya tidak terikat lagi ke tanah. Kemudian, laba-laba
segera menarik perangkap tersebut ke atas menuju jaring tiga-dimensi,
dan membunuh mangsanya yang telah mati kutu.
Kita harus melihat secara saksama rencana serta
cara yang digunakan laba-laba ini dalam membuat perangkapnya, karena nampak
sekali terdapatnya unsur kecerdasan yang terlibat dalam perencanaan jaring
tersebut. Dengan ataupun tanpa perangkap mekanis, pada jaring-jaring tiga-dimensi
digunakan cara yang sama untuk memperlambat gerakan terbang mangsanya.
Penerapannya nampak secara khusus pada kerangka rencana yang menggunakan
banyak benang-benang lemah. Ketika serangga tertangkap, benang-benang
lemah ini melesak. Karena energi gerak dari serangga tersebut terserap
oleh melesaknya benang-benang, kecepatannya menjadi berkurang. Selanjutnya,
benang-benang penangkap menjerat serangga yang menggeliat.
![]() Laba-laba Linyphia me-mintal jaring dalam bentuk tempat tidur gantung (dae-rah putih di bagian bawah). Jaring disangkutkan kepada tanaman dengan benang pada bagian puncak dan ba-gian bawah. Serangga yang tertangkap pada benang di bagian atas, jatuh ke dalam. (atas) |
![]() Sebagian jaring tiga dimen-si mempunyai konstruksi se-perti kubah. Laba-laba da-pat mengidentifikasi secara pasti bahkan seekor serang-ga kecil yang tertangkap di dalam konstruksi yang rumit ini melalui getaran yang di-timbulkannya. |
Tentu saja laba-laba ini tidak belajar sendiri
bagaimana membuat jaring-terencana tanpa cacat ini setelah menjalani apa
yang disebut periode evolusi. Seperti mahluk hidup lainnya, laba-laba
mematuhi perintah Tuhan. Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang telah
menyerukan hal ini dalam ayat suciNya " segala yang di langit dan di bumi,
secara sukarela ataupun terpaksa, tunduk kepadaNya. Dan kepadaNya lah
mereka akan dikembalikan". (Surat Ali Imran:83)
Cara Mengurus Jaring
![]() Laba-laba meletakkan desain seperti zig zag di atas jaring mereka untuk mencegah burung merobeknya. |
Jaring laba-laba memerlukan pengurusan yang
terus menerus, karena bagian spiral lengketnya bisa rusak oleh hujan atau
oleh gerakan mangsa yang berusaha lolos. Lebih dari itu, debu yang menempel
pada jaring dapat merusak daya lekat benang-benang spiral.
Bergantung pada letaknya, dalam
waktu yang singkat - 24 jam, sebuah jaring bisa kehilangan sifat-sifat
yang membuatnya mampu menangkap serangga. Karena alasan inilah, jaring
dibongkar secara berkala dan dibangun kembali. Laba-laba makan dan mencerna
benang-benang jaring yang dibongkarnya. Ia menggunakan asam-asam amino
dari benang yang dicernanya untuk membangun jaring yang baru.31
Bagian jaring yang dimakan, dan waktunya, berbeda-beda
tergantung spesies laba-labanya. Laba-laba taman, misalnya, tidak pernah
menyentuh kerangka jaring, tetapi hanya makan benang jari-jari dan benang
spiralnya saja.
Laba-laba tropis membangun jaring-jaringnya
pada malam hari dan memakannya menjelang pagi. Laba-laba di daerah panas
makan jaringnya pada malam hari dan membangun yang baru untuk keperluan
siang hari, karena di daerah ini serangganya tidak sebanyak di daerah
tropis. Karena alasan inilah jaringnya harus tetap terpasang disepanjang
siang.
Membangun Jaring Sesuai Mangsanya
![]() Atap Stadion Olimpiade Munich terinspirasi oleh jaring laba-laba. Dengan bentuk ini, berbagai tegangan didistribusikan dengan merata ke seluruh atap. |
Laba-laba membuat jaringnya sesuai dengan ukuran
mahluk-mahluk yang hendak ditangkapnya. Laba-laba Amerika Selatan, misalnya,
membuat jaring dengan bukaan sempit untuk memudahkan penangkapan semut
putih yang keluar mencari sarang baru di bulan September. Jika ingin berburu
kupu-kupu besar, laba-laba ini memperluas bukaannya dan menambah kekuatan
serta elastisitas jaringnya.
Sudut jaring pun berubah bergantung jenis mangsa
yang ingin ditangkap (serangga terbang, berjalan, merayap, dll). Ini untuk
mengurangi kerusakan dan meningkatkan kapasitas penangkapan.
Peringatan Kepada Burung Dan Penyamaran
Laba-laba cenderung membangun jaringnya, yang
demikian berharga baginya, di tempat yang sunyi. Alasannya adalah untuk
menghindari kerusakan oleh binatang-binatang atau oleh kondisi-kondisi
alam. Laba-laba menggunakan cara-cara yang menarik untuk melindungi jaring-jaring
mereka. Salah satu yang paling menarik adalah jaring laba-laba Argiope
di Amerika Tengah. Laba-laba ini meletakkan marka-marka zigzag putih mengkilat
pada jaringnya. Marka-marka ini untuk memperingatkan burung agar tidak
terbang kedalam jaring. Laba-laba ini juga menggunakan marka-marka ini
untuk bersembunyi di belakangnya. Ia menanti di belakang marka-marka ini
agar mangsa tidak melihatnya.
Model-model Yang Terilhami Oleh Jaring Laba-laba
Salah satu metode yang sangat populer dewasa
ini adalah membuat rancangan-rancangan industri dengan mengambil contoh
dari alam, karena model-model di alam dalam setiap segi tidak memiliki
cacat. Sifat-sifat hemat-energi, tingkat estetika, tingkat kepraktisan,
dan manuverabilitas antara lain merupakan hal yang penting bagi sebuah
rancangan yang telah tersedia dalam bentuk yang sempurna di alam ini.
Model-model yang dibuat manusia dengan kemampuannya, serta pengetahuan
yang dikumpulkannya bertahun-tahun dan yang diantaranya melalui proses
yang sulit, umumnya hanya menghasilkan tiruan yang buruk terhadap contoh-contoh
yang ada di alam. Kita bisa melihatnya jika kita membandingkan tiruan-tiruan
ini dengan contoh aslinya di alam.
Laba-laba merupakan salah satu mahluk hidup
yang dijadikan contoh. Jaring laba-laba mahkota atau laba-laba embun,
misalnya, merupakan contoh yang sangat sempurna dari sudut pandang estetika
maupun rekayasa. Laba-laba ini membuat jaringnya pada sudut datar, sedemikian
rupa sehingga mirip sebuah seperai, di atas padang rumput. Laba-laba ini
menyebarkan seluruh beban jaring dengan menggunakan bilah-bilah rumput
tegak sebagai pemberat.
![]() |
![]() |
Sarang burung
berbentuk lonceng di Munich, terinspirasi oleh teknik yang digunakan
oleh laba-laba rakit dalam membangun jaringnya. Sebuah projek pemukiman bawah air yang terinspirasi oleh jaring laba-laba air tawar. Untuk kelangsungan hidupnya, laba-laba membawa udara yang dibutuhkan dan makanan ke dalam jaringnya yang tahan air. Pada pemukiman bawah air, kaca digunakan sebagai pengganti jaring. |
Manusia meniru cara ini untuk menutupi bidang-bidang
yang luas. Stadion Olimpiade Munich dan bandara udara Jeddah, yang sering
disebut sebagai contoh arsitektur moderen, dibangun dengan meniru jaring
laba-laba.
Laba-laba telah menggunakan model-model ini
di seluruh dunia sejak pertama kali mereka muncul. Tentu saja diperlukan
tingkat pengetahuan rekayasa yang memadai agar model-model tersebut bisa
muncul dan diterapkan dalam praktek. Namun karena tidak pernah menerima
pelatihan, laba-laba tidak tahu sama sekali mengenai perancangan konstruksi
maupun arsitektural. Laba-laba, seperti mahluk hidup lainnya, berbuat
hanya berdasarkan inspirasi yang dianugrahkan Tuhan kepadanya sejak mereka
lahir. Ini merupakan satu-satunya sebab dari keajaiban arsitekturalnya.
Tuhan menyatakan dalam sebuah ayat bahwa semua mahluk hidup berada di
bawah kekuasaanNya.
Dia lah Allah, Tuhanmu. Tidak ada tuhan kecuali
Dia, Pencipta segala sesuatu. Maka sembahlah Dia. Dia bertanggungjawab
atas segala sesuatu. (Surat Al-An'am: 102)
31- Bilim ve Teknik Görsel Bilim ve
Teknik Ansiklopedisi (Science and Technology Gorsel Science and Technology
Encyclopedia), p. 1090
Tidak ada komentar:
Posting Komentar