Selasa, 13 September 2011

HARI INI ADALAH MILIK KITA 






Untuk mengawali pembicaraan ini, perlu diajukan pertanyaan, “ Manakah umur yang kita miliki?” Maka jawaban yang tepat adalah “Hari ini”. Hanya hari ini waktu yang kita miliki. Kemarin sudah terlewatkan sedangkan besok kita belum tentu bisa bertemu.
Oleh karena itu, orang bijak berkata, ”Bila  tiba pagi, janganlah anda menunggu waktu petang. Hari ini adalah hari yang sebenarnya anda hidup. Kehidupan anda bukanlah yang kemarin, yang memberikan kenangan baik atau buruk. Kehidupan anda juga bukan hari esok. Sebab hari esok belum tentu datangnya seperti saat ini. Hari ini adalah hari yang telah dinaungi oleh cahaya matahari. Anda mendapati waktu siangnya adalah hari yang sebenarnya. Umur anda hanya satu hari. Di hari ini. Maka tanamkanlah di dalam hati tentang sebuah kehidupan nyata. Seolah-olah anda dilahirkan hari ini dan mati hari ini pula”.
Jangan sia-siakan kesempatan hari ini. Jangan pula kita terlena dan asyik oleh bisikan-bisikan masa lalu. Memang masa lalu itu menyimpan kesan menyenangkan atau menyedihkan. Meskipun ada kenangan yang menyenangkan, tetap saja masa lalu yang tak akan pernah dapat kita jumpai. Jangan pula memandang masa depan (hari) esok dengan khayalan-khayalan yang membuat kita menjadi cemas, takut, dan khawatir. Kita tak pernah tahu apa yang terjadi di hari esok.
Pada hari ini adalah waktu kehidupan kita yang sebenarnya. Manfaatkan dengan baik. Jadikanlah setiap satu menitnya seperti satu tahun dan setiap detiknya bagaikan satu bulan, sehinggan kita dapat menanamkan berbagai kebaikan. Manfaatkanlah sebaik mungkin agar hidup menjadi indah. Jadikanlah sebagai waktu untuk memohon ampunan, baik kepada  Allah maupun kepada sesama.
Sebagai orang yang mengaku beriman, maka pada hari ini kita mesti ingat kepada Allah dan menyiapkan diri untuk hari kebangkitan menuju akhirat. Kita hidup pada hari ini dalam keadaan senang, aman dan penuh kedamaian. Kita harus ikhlas menerima rejeki pada hari ini, ikhlas terhadap tugas-tugas kita. Hari ini sebaiknya kita bersyukur kepada Allah. “ sebab itu berpegang teguhlah kepada apa yang  Aku berikan dan hendaklah kamu termasuk orang –orang yang bersyukur.” (Qs. Al-A’raf:144)
 Manusia yang bijak dan cerdas adalah yang dapat memanfaatkan hari ini sebaik mungkin. Ia melalui hari ini tanpa cemas, gelisah, dan sedih. Tanpa kemarahan, tanpa sikap iri hati, tanpa ada kebencian dan kerakusan. Tetapi hati merasa bahagia dan damai. Sejuk bagaikan embun pagi.
Jika perlu tuliskan kata-kata yang dapat membangkitkan semangat hidup kita. “Hari ini adalah hariku yang sebenarnya”. Letakkan dimana saja, yang memungkinkan setiap saat kita bias  melihat dan membacanya.
Berjanjilah pada diri sendiri, bahwa hari ini kita tidak akan berkata bohong tetapi harus jujur, tidak mengupat atau mencaci orang lain, tidak menggerutu tetapi berusaha untuk sabar. Hari ini harus dimulai dengan suasana hati yang ceria. Mengerjakan sesuatu yang  bermanfaat.
Jadikanlah hari ini bagai diri kita agar kita bermanfaat kepada orang lain. Sesungguhnya jika sesuatau perbuatan baik kita dilakuakn denga ikhlas, maka orang akan berbuat sama pula kepada kita.
Jalinan komunikasi social yang dialndasi dengan niat baik akan berdampak sukses dalam hidup kita. Ingat, sukses bukan semata-mata karena jerih payah kita sendiri, melainkan atas dukungan orang-orang di sekeliling kita. Menjalin hubungan dengan akhlak yang  baik sangat dibutuhkan.
Jika kita peduli kepada sesama, maka orang lain pun akan peduli kepada kita. Maka kepeduliaan itu penting. Tengoklah tetangga atau teman  kanan  kiri, adakah dianatara mereka yang membutuhkan bantuan? Adakah dia atara mereka yang kelaparan?
(semoga bermanfaat_Asmaraiie )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar