
Untuk mengawali pembicaraan ini, perlu diajukan pertanyaan, “
Manakah umur yang kita miliki?” Maka jawaban yang tepat adalah “Hari ini”.
Hanya hari ini waktu yang kita miliki. Kemarin sudah terlewatkan sedangkan
besok kita belum tentu bisa bertemu.
Oleh karena itu, orang bijak berkata, ”Bila tiba pagi, janganlah anda menunggu waktu
petang. Hari ini adalah hari yang sebenarnya anda hidup. Kehidupan anda
bukanlah yang kemarin, yang memberikan kenangan baik atau buruk. Kehidupan anda
juga bukan hari esok. Sebab hari esok belum tentu datangnya seperti saat ini.
Hari ini adalah hari yang telah dinaungi oleh cahaya matahari. Anda mendapati
waktu siangnya adalah hari yang sebenarnya. Umur anda hanya satu hari. Di hari
ini. Maka tanamkanlah di dalam hati tentang sebuah kehidupan nyata. Seolah-olah
anda dilahirkan hari ini dan mati hari ini pula”.
Jangan sia-siakan kesempatan hari
ini. Jangan pula kita terlena dan asyik oleh bisikan-bisikan masa lalu. Memang masa
lalu itu menyimpan kesan menyenangkan atau menyedihkan. Meskipun ada kenangan
yang menyenangkan, tetap saja masa lalu yang tak akan pernah dapat kita jumpai.
Jangan pula memandang masa depan (hari) esok dengan khayalan-khayalan yang
membuat kita menjadi cemas, takut, dan khawatir. Kita tak pernah tahu apa yang
terjadi di hari esok.
Pada hari ini adalah waktu kehidupan kita yang sebenarnya.
Manfaatkan dengan baik. Jadikanlah setiap satu menitnya seperti satu tahun dan
setiap detiknya bagaikan satu bulan, sehinggan kita dapat menanamkan berbagai
kebaikan. Manfaatkanlah sebaik mungkin agar hidup menjadi indah. Jadikanlah
sebagai waktu untuk memohon ampunan, baik kepada Allah maupun kepada sesama.
Sebagai orang yang mengaku beriman,
maka pada hari ini kita mesti ingat kepada Allah dan menyiapkan diri untuk hari
kebangkitan menuju akhirat. Kita hidup pada hari ini dalam keadaan senang, aman
dan penuh kedamaian. Kita harus ikhlas menerima rejeki pada hari ini, ikhlas
terhadap tugas-tugas kita. Hari ini sebaiknya kita bersyukur kepada Allah. “
sebab itu berpegang teguhlah kepada apa yang
Aku berikan dan hendaklah kamu termasuk orang –orang yang bersyukur.”
(Qs. Al-A’raf:144)
Manusia yang bijak dan
cerdas adalah yang dapat memanfaatkan hari ini sebaik mungkin. Ia melalui hari
ini tanpa cemas, gelisah, dan sedih. Tanpa kemarahan, tanpa sikap iri hati,
tanpa ada kebencian dan kerakusan. Tetapi hati merasa bahagia dan damai. Sejuk bagaikan
embun pagi.
Jika perlu tuliskan kata-kata yang
dapat membangkitkan semangat hidup kita. “Hari ini adalah hariku yang
sebenarnya”. Letakkan dimana saja, yang memungkinkan setiap saat kita bias melihat dan membacanya.
Berjanjilah pada diri sendiri, bahwa hari ini kita tidak akan
berkata bohong tetapi harus jujur, tidak mengupat atau mencaci orang lain,
tidak menggerutu tetapi berusaha untuk sabar. Hari ini harus dimulai dengan
suasana hati yang ceria. Mengerjakan sesuatu yang bermanfaat.
Jadikanlah hari ini bagai diri kita agar kita bermanfaat
kepada orang lain. Sesungguhnya jika sesuatau perbuatan baik kita dilakuakn
denga ikhlas, maka orang akan berbuat sama pula kepada kita.
Jalinan komunikasi social yang
dialndasi dengan niat baik akan berdampak sukses dalam hidup kita. Ingat,
sukses bukan semata-mata karena jerih payah kita sendiri, melainkan atas
dukungan orang-orang di sekeliling kita. Menjalin hubungan dengan akhlak
yang baik sangat dibutuhkan.
Jika kita peduli kepada sesama, maka orang lain pun akan
peduli kepada kita. Maka kepeduliaan itu penting. Tengoklah tetangga atau
teman kanan kiri, adakah dianatara mereka yang membutuhkan
bantuan? Adakah dia atara mereka yang kelaparan?
(semoga bermanfaat_Asmaraiie )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar